Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keluarga Kopilot Lion Air JT 610 Gugat Boeing

Keluarga kopilot pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Oktober 2018 telah mengajukan gugatan terhadap Boeing Co di pengadilan di Chicago, AS.
Penumpang menunggu jadwal penerbangan di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/12)./Bisnis-Rachman
Penumpang menunggu jadwal penerbangan di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/12)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Keluarga kopilot pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Oktober 2018 telah mengajukan gugatan terhadap Boeing Co di pengadilan di Chicago, AS.
 
Dalam gugatan itu, seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/12/2018), pesawat Boeing 737 MAX 8 yang digunakan dinilai tidak aman karena sensornya memberikan informasi yang tidak konsisten baik kepada pilot maupun sistem pesawat.
 
Gugatan itu juga menyebutkan manual instruksi yang diberikan Boeing tidak mencukupi sehingga berakibat pada kecelakaan tersebut dan meninggalnya seluruh kru serta penumpang pesawat.
 
Gugatan dilayangkan oleh istri Harvino, kopilot pesawat tersebut. Dalam pernyataan resminya, firma hukum Gardiner Koch Weisberg & Wrona menyatakan Harvino dan Kapten Bhayve Suneja adalah pilot berpengalaman dengan catatan terbang masing-masing lebih dari 5.000 jam dan 6.000 jam. 
 
Ini bukanlah gugatan pertama terhadap Boeing terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Berdasarkan catatan Bisnis, keluarga Rio Nanda Pratama, dokter yang turut menjadi korban dalam kecelakaan itu, sudah terlebih dulu melayangkan gugatan pada November 2018.
 
Laporan awal dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) difokuskan pada perawatan pesawat, pelatihan, serta respons sistem anti stall yang dipasang Boeing tapi tidak menjelaskan penyebab kecelakaan itu.
 
Lion Air JT 610 jatuh pada Senin (29/10) sekitar pukul 06.20 WIB atau 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Pesawat yang terbang menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang itu membawa 189 orang termasuk 8 kru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper