Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat meminta pemerintah dan penegak hukum mengungkap secara tuntas otak pelaku perobekan, perusakan, dan pembuangan atribut partai di Pekanbaru, Riau. Ini berdasarkan hasil kesimpulan rapat selama delapan jam bersama Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan bahwa partai memberi waktu selama 14 hari kepada Polda Riau menuntaskan kasus ini. Tenggat itu dirasa wajar karena Demokrat telah menyerahkan barang bukti kuat dan pelaku
“Jangan cari kambing hitam dan korbankan mereka yang tidak berdaya,” katanya di Dewan Pimpinan Pusat Demokrat, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Hinca menjelaskan bahwa jika praktek seperti ini terus dibiarkan terjadi tanpa penegakan hukum yang jelas, maka akan menghancurkan demokrasi.
“Hentikan praktek seperti ini di masa depan. Kalau tidak pemilu bisa kacau. Satu lagi, jangan ada negara di dalam negara,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu, partai berlambang mercy ini yakin ada “institusi siluman” yang menjadi aktor utama dalam melakukan perobekan, perusakan, dan pembuangan bendera serta baliho partai.
Demokrat juga menyimpulkan tidak ada keterlibatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai inisiator seperti yang diucapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Begitu pula dengan ditemukannya baliho calon anggota legislatif PDIP yang dirusak di lokasi yang jauh dari tempat kejadian perkara perobekan atribut Demokrat.
“Keterlibatan Partai Demokrat jelas tidak ada. Lebih-lebih sebagai inisiator. Bahkan, Ketua Umum SBY keluarkan instruksi agar tidak membalas melakukan perusakan terhadap atribut partai lain,” ucap Hinca.
Rapat tertutup di kediaman SBY, Jakarta ini menduga perusakan atribut partai terjadi secara terstruktur serta terorganisir. Inisiator melakukan perobekan dengan tidak beradab dan masif.
Kesimpulan tersebut bukan tanpa sebab. Ini semua didapat berdasarkan informasi dan kesaksian partai di lapangan.
Pertemuan darurat ada karena melihat pernyataan Kapolda Riau serta Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan yang seakan-akan menganggap peristiwa ini remeh.
Padahal, ada ratusan baliho dan ribuan bendera dirusak, dirobek, dan dihilangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebelumnya Wiranto menuturkan bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru Riau pada Sabtu (15/12/2018) adalah oknum partai tertentu, yaitu Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP).
Wiranto menyampaikan hal itu dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (16/12/2018). Dikutip dari video keterangan tersebut di akun Twitter @wiranto1947, bahwa kasus perusakan atribut Partai Demokrat bukanlah rekayasa pemerintah untuk mengganggu persiapan pemilihan umum 2018.
“Ternyata Pak Kapolri cepat sekali mengusut dan ternyata perbuatan dari oknum partai tertentu, dari PDIP dan Demokrat. Sudah ditangkap, dan mereka tidak atas perintah, tidak atas kebijakan pimpinan partai politik, tetapi karena insubornasi, tidak mematuhi perintah. Mereka melakukan iatas nisitaif untuk mendapat pujian dan pahala,” jelas Wiranto didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.