Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTO Bentuk Panel untuk Meninjau Putusan Trump Soal Perdagangan 

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sepakat untuk mendengar keluhan dari berbagai negara mengenai tarif baja dan aluminium baru AS sebagaimana juga dengan keluhan dari Washington atas tarif balasan.
Logo WTO/Ilustrasi
Logo WTO/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sepakat untuk mendengar keluhan dari berbagai negara mengenai tarif baja dan aluminium baru AS sebagaimana juga dengan keluhan dari Washington atas tarif balasan.

Terkait hal itu, Badan Penyelesaian Perselisihan WTO (DSB) setuju untuk membentuk panel untuk meninjau keputusan Presiden AS Donald Trump guna untuk mengenakan tarif baru sebesar 25% untuk produk  baja dan 10$ untuk aluminium.

DSB akan membuat panel terpisah untuk keluhan dari Uni Eropa, China, Kanada, Meksiko, Norwegia, Rusia dan Turki. Hal itu dilakukan karena AS mengatakan tidak akan setuju bila satu panel untuk mendengar semuanya.

Badan tersebut setuju membuat tiga panel sesuai permintaan AS untuk memutuskan legalitas tarif pembalasan yang dikenakan oleh Kanada, China, Meksiko, dan Uni Eropa. DSB juga menyetujui permintaan AS membentuk panel guna meninjau langkah-langkah China yang berkaitan dengan perlindungan hak kekayaan intelektual sebagaimana dikutip CNN.com, Jumat (23/11).

Trump mengklaim pengenaan tarif baru dilakukan sebagai langkah untuk menjaga keamanan nasional AS di tengah masifnya impor ke negara tersebut. 

Washington menerapkan pengecualian WTO yang jarang digunakan, yakni memungkinkan suatu negara untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk melindungi kepentingan keamanan utamanya.

Sementara itu, Duta Besar AS Dennis Shea memperingatkan tentang risiko yang diajukan ke sistem penyelesaian perselisihan WTO ketika seorang anggota menentang tindakan yang diambil untuk melindungi kepentingan keamanan esensial.

Delegasi AS juga memperingatkan bahwa setiap tinjauan tindakan yang diambil untuk alasan keamanan nasional akan merusak legitimasi dan bahkan kelangsungan hidup WTO secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper