Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kubu Jokowi-Ma’ruf Amin Tawarkan Program Ekonomi Nawacita Jilid 2. Tiga Hal Ini Jadi Perhatian

ubu Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin pada pemilihan presiden 2019 menawarkan Nawacita Jilid 2 sebagai program ekonominya.
Sekretaris TKN Jokowi-Maruf,  Hasto Kristiyanto dan Direktur Program TKN Jokowi-Maruf, Aria Bima./JIBI/BISNIS-Muhammad Ridwan
Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto dan Direktur Program TKN Jokowi-Maruf, Aria Bima./JIBI/BISNIS-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kubu Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin pada pemilihan presiden 2019 menawarkan Nawacita Jilid 2 sebagai program ekonominya.

Aria Bima, Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, mengatakan bahwa program Nawacita Jilid 2 adalah proses ekonomi tinggal landas atas fondasi yang telah dibangun pada Nawacita pertama periode 2014-2019.

“Kali ini kita lebih mengarahkan yang namanya konsepsi industri yang berbasiskan tidak hanya based on resources tapi juga koneksitas,” ujar Aria di Rumah Cemara, Selasa (13/11/2018).

Lebih jauh Aria menjelaskan, akan ada 3 landscape sumber daya alam yang menjadi perhatian untuk menciptakan lapangan kerja, mendatangkan investasi yang akan memunculkan pertumbuhan industri.

Adapun ketiga landscape tersebut adalah black gold atau sumber daya alam pertambangan, green gold atau sumber daya alam pertanian, dan blue gold sumber daya alam perairan.

Untuk black gold nantinya akan didorong hilirisasi di sektor sumber daya alam pertambangan dengan smelterisasi, kemudian landscape greend gold akan dilakukan cluster dengan koneksitas dan energi.

“Kita kembangkan luasan pertanian, kita kembangkan ada embung, ada waduk, ada perbaikan irigasi, ada hilirisasi di sektor green gold, ini adalah industrialisasi di sektor perkebunan dan pertanian,” jelas Aria.

Landscape ketiga adalah empowering sumber daya laut setelah fondasi Nawacita 2014-2019 dianggap sukses.  Nawacita 2014-2019 dinilai berhasil membangun fondasi industri perikanan dengan 11 wilayah perikanan untuk dihilirisasi dengan memberikan kesempatan untuk penangkapan ikan harus investasi atau pengusaha dalam negeri.

“Hilirisasinya bisa investasi dari luar,” ungkapnya.

Aria mengungkapkan bahwa sumber daya alam Indonesia yang berlimpah harus didukung oleh infrastruktur yang lebih baik guna mewujudkan koneksitas untuk kebutuhan energi industri.

“Kalau investasi itu tinggi dan kita mampu menekan hal yang menyangkut impor kebutuhan bahan baku karena itu menjadi persoalan, itu tentu akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang menurut saya yakin sekali di atas 7%,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper