Bisnis.com, MOSCOW -- Juru bicara Pemerintah Rusia menyatakan, Rabu (7/11/2018), bahwa Kremlin tidak melihat adanya prospek untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Rusia dan AS. Hal itu disampaikan setelah Partai Demokrat menguasai DPR AS pasca pemilu sela 2018.
Kemenangan dalam Pemilu Sela 2018 memberikan kesempatan kepada Partai Demokrat untuk menghalangi rencana kebijakan Donald Trump dan memungkinkan pengawasan yang intens atas pemerintahannya.
Sumber di DPR AS menyatakan bahwa Partai Demokrat akan mencoba mendorong kebijakan yang lebih tegas atas Rusia.
Pada saat yang sama, Partai Republik mendapatkan kursi yang lebih banyak dan mempertahankan posisi mayoritas di Senat AS pasca Pemilu Sela 2018.
Amerika Serikat menganut sistem parlemen dua kamar atau bikameral yang terdiri atas Senat di kamar atas dan DPR di kamar bawah.
"Dapat kita nyatakan bahwa tidak ada prospek yang cerah atas normalisasi hubungan bilateral Rusia-AS untuk saat ini," imbuh Dmitry Peskov selaku juru bicara Kremlin.
Peskov menyatakan bahwa Presiden Rusia Valdimir Putin dan Trump akan meneruskan dialog yang sudah dibangun.
Pemimpin dari kedua negara akan bertemu di Paris pekan depan dan akan bertemu kembali di KTT G20 pada akhir November.