Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ma'ruf Amin: Saya Penganut Ekonomi Optimistis

Calon wakil presiden Kiai Ma'ruf Amin menegaskan bahwa dirinya menganut ekonomi yang optimistis.
 Calon wakil presiden Ma'ruf Amin memberikan kuliah umum di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University of Singapore di Marina Mandarin, Singapura, Rabu (17/10)./Bisnis-Gajah Kusumo
Calon wakil presiden Ma'ruf Amin memberikan kuliah umum di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University of Singapore di Marina Mandarin, Singapura, Rabu (17/10)./Bisnis-Gajah Kusumo

Bisnis.com, SINGAPURA -- Calon wakil presiden Kiai Ma'ruf Amin menegaskan bahwa dirinya menganut ekonomi yang optimistis.

“Lewat kerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, ekonomi Indonesia akan lebih baik. Ada yang beranggapan Indonesia akan bubar, itu mereka yang berpandangan pesimistis,” ujarnya, disambut tepuk tangan saat menyampaikan kuliah umum di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University of Singapore di Marina Mandarin, Singapura, Rabu (17/10/2018).

Pada kuliah umum itu, Ma'ruf menyampaikan materi bertajuk "The Emergence of Wasatiyyah Islam: Promoting 'Middle-Way’ Islam and Socio-Economic Equality in Indonesia". Dia menyebutkan ekonomi Indonesia akan lebih baik jika dapat memaksimalkan potensi sumber daya alam maupun manusia.

“Untuk sumber daya manusia, kita harapkan bisa diubah dari human resources menjadi human capital, seperti halnya Singapura. Saya menyebutnya arus baru dengan meneruskan apa yang sudah diletakkan oleh Pak Jokowi sejak 4 tahun lalu,” tutur Ma'ruf.

Dalam kuliah umumnya, Ma'ruf menyebut bahwa Islam moderat, sejak awal, menjadi paham yang paling banyak dianut Muslim saat ini. Ketua Umum Nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menilai dalam perkembangannya, ada tantangan untuk Islam moderat dengan kehadiran paham keagamaan yang ekstrem, bahkan cenderung mengarah ke gerakan terorisme setelah adanya ISIS pada 2014.

"Maka kita harus mengembalikan lagi, menguatkan lagi paham Islam Wasathiyah, untuk mengembalikan pada prinsip berbangsa dan bernegara. Istilah saya, ar-ruju’ ilal mabda, kembali ke basic, ke pangkal lagi, seperti waktu pendiri bangsa mendirikan NKRI,” jelasnya.

Kemarin, Ma'ruf juga menemui sejumlah perwakilan masyarakat Indonesia di Singapura di Gedung KBRI Singapura, Chatsworth Singapura untuk saling bertukar pandangan mengenai Indonesia.

Dia juga sempat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, di mana mereka berdiskusi mengenai pentingnya membangun ekonomi yang berkeadilan. Termasuk, menangani disparitas kaya miskin dan disparitas antar daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper