Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo memerintahkan dana perbaikan rumah yang terdampak gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB) segera dicairkan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan pemerintah sudah menganggarkan Rp1 triliun untuk perbaikan rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan.
"Masalahnya sekarang bagaimana masyarakat bisa mencairkan secepatnya. Memang ada aturan akuntabilitas yang harus dipenuhi," kata Willem di Istana Kepresidenan di Jakarta pada Senin (15/10/2018) seusai rapat bersama Presiden dan sejumlah menteri terkait.
Willem mengatakan salah satu cara untuk mempercepat pencairan dana untuk rumah terdampak gempa adalah dengan mengisi satu formulir. Dalam formulir itu, menurutnya, disebutkan bahwa persyaratan akuntabilitas akan dipenuhi kemudian, supaya dana perbaikan rumah itu dapat segera dicairkan.
Dia mengutarakan Presiden memerintahkan mekanisme pengisian formulir itu bisa segera diberlakukan paling lambat pada Selasa (16/10/2018). Pengisian formulir itu, lanjutnya, perlu dibarengi dengan pembentukan kelompok masyarakat (pokmas).
"Ini tidak bisa ditawar. Oleh karena itu, bapak gubernur (Nusa Tenggara Barat) akan mempercepat pembentukan pokmas di kabupaten dan kota. Dengan pembentukan pokmas itu, dengan formulir itu, pencairan bisa dilakukan," kata Willem.
Baca Juga
Dia nmenambahkan pencairan dana untuk perbaikan rumah terdampak gempa tidak boleh mengabaikan akuntabilitas. Willem menyebutnya pencairan dana itu "cepat tapi akuntabel".
Menurutnya, akuntabilitas yang dimaksud adalah siapa penerima uang perbaikan rumah terdampak gempa tersebut dan bagaimana uang itu digunakan. "Bisa dibuktikan uang itu dipakai untuk bangun rumah dengan spesifikasi tahan gempa," tuturnya.
Pokmas tersebut, ujarnya, akan berfungsi untuk mengontrol penggunaan dana. Pokmas itu terdiri dari 15 hingga 20 kepala keluarga. Mereka akan bekerja sama untuk membangun rumah yang rusak akibat gempa.
"Contoh, di Mataram ada rumah tidak sesuai dengan verifikasi kerusakan. Rumah rusak ringan dilaporkan rusak berat. Dengan dibentuknya pokmas, itu bisa dideteksi sejak dini," ujarnya.
Sejumlah daerah di NTB terutama Lombok dilanda gempa bumi yang merusak ribuan rumah. Pada saat ini, pemerintah berencana menyalurkan dana untuk memperbaiki rumah warga yang rusak dengan berbagai skala kerusakan tersebut.