Bisnis.com, SITUBONDO - Warga Situbondo diguncang gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter pada Kamis (11/10/2018).
Seusai diguncang gempa, ratusan warga bersama seluruh ASN Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggelar doa bersama. Doa bersama dilakukan usai shalat Zuhur berjamaah di Masjid Agung Al-Abror.
"Doa bersama dilakukan untuk memohon perlindungan Allah SWT dan memohon dijauhkan dari segala bencana dan berharap tidak adanya gempa susulan," kata Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi di sela-sela doa bersama di Situbondo, Kamis.
Ia mengajak semua ASN beserta masyarakat ikut doa bersama untuk memohon perlindungan Allah SWT. Doa diyakini sebagai jalan satu-satunya agar Situbondo selamat dari bencana.
Sedangkan salat Zuhur berjamaah, ujar Yoyok, menjadi peraturan di lingkungan Pemkab Situbondo. Seluruh ASN diwajibkan menunaikan salat Zuhur berjamaah, termasuk mengikuti doa bersama.
"Dengan menggelar doa bersama ini, harapan kami tidak ada lagi gempa susulan," tuturnya.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Situbondo Hamid Jauharul Fardi mengemukakan bahwa MUI dan Pemkab Situbondo sengaja mengajak ASN dan masyarakat berdoa bersama memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah.
"Tentunya doa bersama ini juga mendoakan saudara kita yang tertimpa musibah bencana gempa bumi di Pulau Sapudi, Lombok, Donggala dan Palu," katanya.
Kamis dini hari, pukul 01.44 WIB, gempa mengguncang Situbondo dan sekitarnya. Gempa berkekuatan 6,4 SR membuat warga panik dan khawatir terjadi gempa susulan.
Gempa yang berpusat di timur laut Situbondo ini dirasakan hampir di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, bahkan mengakibatkan korban jiwa di Pulau Sapudi, Sumenep.