Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apple & Amazon Tolak Dugaan Serangan Perangkat Keras China

Apple Inc. dan Amazon.com Inc membantah laporan Bloomberg Businessweek pada hari Kamis (4/10/2018) yang mengatakan sistem mereka telah disusupi oleh chip komputer berbahaya oleh agen intelijen China.
Logo Apple berada di sebelah lambang hati dan titik merah menggambarkan karya seniman lokal di fasad toko Apple Singapura pertama, Jumat (5/5/2017)./Reuters
Logo Apple berada di sebelah lambang hati dan titik merah menggambarkan karya seniman lokal di fasad toko Apple Singapura pertama, Jumat (5/5/2017)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Apple Inc. dan Amazon.com Inc membantah laporan Bloomberg Businessweek pada hari Kamis (4/10/2018), yang mengatakan sistem mereka telah disusupi oleh chip komputer berbahaya oleh agen intelijen China.

Bloomberg mengutip 17 sumber tak dikenal dari badan-badan intelijen dan bisnis untuk mendukung klaim bahwa mata-mata China telah menempatkan chip komputer berbahaya di dalam peralatan yang digunakan oleh sekitar 30 perusahaan dan beberapa instansi pemerintah AS, yang akan memberikan Beijing akses rahasia ke jaringan internal.

Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi pernyataan tersebut. Beijing sebelumnya membantah tuduhan mendalangi serangan dunia maya terhadap perusahaan-perusahaan Barat.

Para ahli keamanan yang telah bekerja untuk instansi pemerintah dan perusahaan besar mengatakan kepada Reuters bahwa mereka terkejut dengan perbedaan mencolok antara klaim dalam artikel Bloomberg dan penolakan keras dari Apple dan Amazon Web Services milik Amazon.com Inc.

Beberapa orang mengatakan bahwa tuduhan tertentu masuk akal, tetapi penolakan kuat dari perusahaan yang dikutip dalam artikel itu membuat mereka ragu apakah serangan itu benar-benar terjadi.

"Tidak ada kebenaran terhadap klaim dalam cerita bahwa Apple menemukan chip berbahaya di servernya pada tahun 2015, Ini tidak benar," ungkap Amazon dalam posting blog, seperti dikutip Reuters.

Pertahankan Laporan

Bloomberg mempertahankan laporannya dengan menyatakan sebanyak 17 sumber tersebut, termasuk pejabat pemerintah dan orang dalam di perusahaan, membenarkan manipulasi perangkat keras dan unsur-unsur serangan lainnya,.

"Kami mendukung cerita kami dan percaya diri dalam pelaporan dan sumber kami," ungkap Bloomberg dalam sebuah pernyataan.

Laporan itu mengatakan bahwa sebuah unit milik militer China menyusup rantai pasokan dari produsen perangkat keras komputer Super Micro Computer Inc untuk menanam chip berbahaya yang dapat digunakan untuk mencuri data rahasia perusahaan dan pemerintah.

Super Micro yang berbasis di San Jose, California, membantah telah menjual kepada pelanggan server yang berisi microchip berbahaya di motherboard sistem tersebut. Mereka mengatakan belum pernah menemukan adanya chip tersebut, belum diberitahu bahwa chip tersebut ditemukan oleh pelanggan mana pun, dan tidak pernah dihubungi oleh lembaga pemerintah mengenai masalah itu.

Chip Berbahaya

Bloomberg juga melaporkan bahwa Amazon menemukan chip berbahaya pada tahun 2015 ketika memeriksa server yang diproduksi oleh perusahaan yang dikenal sebagai Elemental Technologies yang akhirnya diakuisisi oleh Amazon.

Sementara itu, Bloomberg mengungkapkan bahwa Apple pada tahun 2015 menemukan chip berbahaya di server yang dibeli dari produsen perangkat keras, mengutip tiga orang dalam perusahaan yang tidak disebutkan identitasnya.

Apple membantah laporan tersebut dna mengatakan bahwa pihaknya telah menyelidiki klaim Bloomberg.

Perwakilan Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS belum memberikan komentar, sementara juru bicara Badan Keamanan Nasional AS belum bersedia dimintai keterangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper