Bisnis.com, JAKARTA – Calon wakil presiden Sandiaga Uno enggan berspekulasi mengenai kabar bahwa Ratna Sarumpaet bukan babak belur karena pengeroyokan melainkan memar akibat menjalani perawatan wajah.
Oleh karena itu, hal itu harus dibuktikan oleh penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian atau pihak-pihak yang memiliki kapasitas dalam melihat perkara ini.
"Saya bukan ahli, bukan ahli medis. Jadi buat saya serahkan pada para ahli. Sebetulnya ada jawabannya di Kak Ratna sendiri. Kak Ratna yang mengalaminya," katanya, Rabu (3/9/2018).
Meski demikian, Sandi berharap peristiwa ini tetap menjadi peringatan bagi bangsa Indonesia yang sedang melakukan pesta demokrasi.
Benar atau tidaknya isu ini, hal yang bisa dipetik adalah kekerasan dalam bentuk apapun jangan sampai terjadi, apalagi terhadap kaum perempuan.
Selain itu agar kasus serupa tidak terjadi lagi kemudian hari.
"Dan ini Mudah-mudahan ini pemicu tidak ada lagi kekerasan terhadap siapapun juga, apalagi terhadap perempuan," ucap cawapres nomor urut 02 tersebut.
Sebelumnya Ratna telah menceritakan kepada calon presiden Prabowo Subianto mukanya yang lebam disebabkan penganiayaan dari orang tidak dikenal seusai dari acara konferensi dengan beberapa negara di Bandung.
Sementara itu kepolisian telah melakukan klarifikasi di Bandung. Hasilnya acara tersebut nihil. Selain itu juga tidak ada penerbangan atas nama Ratna Sarumpaet.