Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Sampaikan Faktor Penyebab Turunnya Tingkat Pengangguran

Presiden Joko Widodo mengungkapkan faktor yang mempengaruhi penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,13% dari 5,7%.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono menyapa pekerja konstruksi usai meresmikan Pembukaan Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono menyapa pekerja konstruksi usai meresmikan Pembukaan Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan faktor yang mempengaruhi penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,13% dari 5,7%.

Menurutnya, pemerintah melakukan perombakan besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di Tanah Air dalam 4 tahun terakhir.

Tujuan utamanya, terang Jokowi, adalah membuat perekonomian Indonesia lebih produktif dan kompetitif sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan pekerjaan baru dan menyerap pengangguran.

“Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,7% menjadi 5,13%,” tulis Presiden Jokowi dalam akun Facebook resminya, Jumat (21/9/2018).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 tercatat sebanyak 133,94 juta orang atau naik 2,39 juta orang dibandingkan dengan data Februari 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah sebesar 69,2a%.

BPS menyampaikan bahwa dalam setahun terakhir, jumlah pengangguran berkurang 140.000 orang sejalan dengan turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 5,13% pada Februari 2018.

BPS menyebutkan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang atau bertambah 2,53 juta orang dibandingkan dengan Februari 2017. Dari jumlah tersebut, sekitar 58,225 atau 73,98 juta di antaranya bekerja di sektor informal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper