Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darmansjah Djumala: Diplomasi Bilateral & Multilateral Indonesia harus Pro Rakyat

Sejumlah seniman Reog Ponorogo dalam Penyambutan Obor Asian Games 2018 di depan Balaikota, Malang, Jawa Timur, Jumat (20/7). Obor Asian Games  tersebut disambut dengan sejumlah pentas budaya ketika sampai di Malang. /Antara-Ari Bowo Sucipto
Sejumlah seniman Reog Ponorogo dalam Penyambutan Obor Asian Games 2018 di depan Balaikota, Malang, Jawa Timur, Jumat (20/7). Obor Asian Games tersebut disambut dengan sejumlah pentas budaya ketika sampai di Malang. /Antara-Ari Bowo Sucipto

Bahasa & Seni

Bisnis.com, JAKARTA – Menjadi diplomat seolah merupakan sebuah ‘kecelakaan’ bagi Darmansjah Djumala, Duta Besar RI untuk Austria merangkap Slovenia. Pasalnya, sedari kecil posisi itu sebenarnya tak pernah terbayangkan baginya.

Dia bercerita bahwa hingga menyelesaikan SMP cita-citanya adalah menjadi seorang dokter. Mimpi masa depannya itu sempat berubah lagi di jenjang pendidikan lebih lanjut, yakni menjadi seorang arsitek.

Baru di perguruan tinggi, Darmansjah memantapkan keinginannya untuk menjadi seorang dosen dan akademisi.

“Saya sempat menjadi asisten dosen dan dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwijaya, tetapi takdir menuntun perjalanan saya menjadi diplomat di Kementerian Luar Negeri. Menjadi diplomat ini semacam ‘kecelakaan sejarah’ bagi saya,” ujarnya kepada Bisnis.

Tak mengherankan, di sela-sela kesibukannya Darmansjah mengisi waktu luangnya dengan membaca dan menulis. Dia mengakui tertarik dengan literatur sejarah dan tokoh-tokoh besar, baik nasional maupun dunia.

Hobi membaca itu pun mendorongnya untuk terus menghasilkan karya tulis hingga saat ini.

Sejalan dengan minatnya itu, Darmansjah mengatakan bahwa program utama di bidang sosial dan budaya adalah memperkenalkan bahasa, seni dan budaya Indonesia kepada publik Austria. Untuk bahasa, jelasnya, pihaknya baru saja membuka program kelas Bahasa Indonesia untuk warga Austria di University of Vienna, salah satu kampus paling bergengsi di Austria.

Program itu bahkan telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di perguruan tinggi tersebut.

“Pesertanya cukup banyak, per kelas mencapai 70 orang. Untuk permulaan saya rasa ini sudah cukup bagus. Ke depan program ini akan kami tingkatkan terus dengan memperluasnya ke kampus-kampus yang lain.”

Darmansjah mengatakan kedutaan juga menyelenggarakan kelas gamelan untuk warga Austria yang diselenggarakan di KBRI. Pihaknya berharap program itu dapat dibuka di sejumlah perguruan tinggi, antara lain University of Vienna dan University of Music and Performing Art Vienna pada tahun ini.

Di samping itu, sambung Darmansjah, kedutaan juga aktif melakukan promosi wisata yang sesuai dengan ekspektasi warga Austria. Promosi itu dilakukan dengan mengikuti pameran wisata tahunan Ferien Messe Wien yang dilaksanakan setiap bulan Januari di Wina.

“Masyarakat Austria secara rata-rata menggunakan fasilitas premium saat berkunjung ke Indonesia. Mayoritas wisatawan Austria berkunjung ke Bali, dan meneruskan perjalanan ke wilayah lainnya di Indonesia,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper