Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golkar Masih Mendamba Kursi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf

Partai Golkar masih terobsesi untuk menempatkan kadernya sebagai ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Calon presiden petahana Joko Widodo (kedua kiri) bersama calon wakil presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) berdoa sebelum berangkat menuju KPU di Jakarta, Jumat (10/8/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Calon presiden petahana Joko Widodo (kedua kiri) bersama calon wakil presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) berdoa sebelum berangkat menuju KPU di Jakarta, Jumat (10/8/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -- Partai Golkar masih terobsesi untuk menempatkan kadernya sebagai ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Fungsionaris DPP Golkar Sirajuddin Abdul Wahab mengatakan partainya sejak awal mendukung Jokowi sebagai bakal calon presiden tanpa syarat. Bahkan, dia mengklaim dukungan itu tidak disertai tawar-menawar kursi calon wakil presiden.
Ketika Jokowi memilih Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai pendamping, Golkar tetap setia dalam jajaran koalisi. Karena itu, kata Sirajuddin, wajar bila Golkar mendapat kepercayaan memimpin Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
"Kami berharap Golkarlah yang nanti menjadi ketua tim pemenangan. Masak Golkar tak dapat apa-apa?" katanya di Jakarta, Sabtu (25/8/2018).
 
Sirajuddin menambahkan Golkar merupakan kekuatan politik kedua terbesar dalam koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurutnya, posisi ketua TKN akan menggambarkan distribusi kekuatan parpol-parpol koalisi mengingat Jokowi adalah representasi PDIP.
 
Bila mendapat kepercayaan itu, Sirajuddin menjamin Golkar mampu mengerahkan sumber daya yang dimilikinya untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Dia mengatakan jaringan atau infrastruktur Partai Beringin relatif kuat dan berakar di negeri ini.
 
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf sebenarnya bisa digenggam Golkar apabila Wakil Presiden Jusuf Kalla bersedia menerima tawaran itu.
Sayangnya, bekas Ketua Umum DPP Golkar tersebut menolak memimpin tim pemenangan karena ingin fokus menjalankan tugas pemerintahan saat Jokowi kelak berkampanye.
 
Setelah penolakan itu, koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf tetap mengosongkan kursi ketua kala mendaftarkan struktur dan personalia TKN ke Komisi Pemilihan Umum, Senin (20/8/2018) lalu.
JK pun diplot sebagai Anggota Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf bersama dengan tokoh Golkar Akbar Tandjung dan Agung Laksono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper