Bisnis.com, JAKARTA-Pelaksanaan ibadah penyembelihan hewan kurban saat hari raya Iduladha berkaitan langsung dengan sektor ekonomi umat dan sekaligus bedampak positif dari aspek sosialnya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bambang Dudibyo, mengatakatan ibadah kurban mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan dan memberikan keadilan bagi mustadháfin atau orang-orang lemah, rentan dan terpinggirkan.
“Namun, sampai sekarang belum ada literatur yang secara langsung dan terpadu membahas kaitan antara kurban dengan kondisi sosial, pemberdayaan ekonomi dan manajemen," katanya di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Menurutnya, pelaksanaan ibadah kurban sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan nasional dengan aktivitas jual beli hewan kurban maupun penambahan protein hewani bagi masyarakat tidak mampu.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan perhatian pada pelaksanaan ibadah penyembelihan hewan kurban, terutama dalam kaitannya dengan pemberdayaan ekonomi, serta ide-ide pelaksanaan kurban yang lebih baik.
Dia menjelaskan Baznas bekerja sama dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PEBS UI) meluncurkan buku Ekonomi Kurban yang diantaranya menjawab berbagai pertanyaan terkait posisi, relasi, dan relevansi antara kurban dan kondisi sosial ekonomi di Tanah Air.
Baca Juga
Sementara itu Kepala PEBS UI, Rahmatina Awaliah Kasri, mengatakan buku Ekonomi Kurban membahas antara lain dimensi ekonomi dan ibadah kurban yang diharapkan menjadi sebuah moment berbagi dan menunjukkan kepedulian kepada sesama.
Sebab, ibadah kurban melibatkan perputaran dana hingga sekitar Rp69,9 triliun, yang diharapkan bisa menjadi pendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, ketahanan pangan, peningkatan gizi dan mewujudkan kesejahteraan sosial tegasnya.
“Karena peningkatan permintaan hewan ternak secara besar-besaran pada hari raya Iduladha secara sistemik akan berpengaruh pada peningkatan jumlah hewan ternak yang harus disediakan oleh peternak,” katanya.