Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mochammad Luthfie Witto’eng: Kami Membangun Kedekatan Emosional

Hubungan Diplomatik Indonesia dan Venezuela yang sudah terjalin lama membuat kedekatan kedua negara semakin erat. Berbagai peluang kerja sama pun terus dijajaki.
Mochammad Lutfie Wittoeng, Duta Besar RI untuk Venezuela merangkap Republik Trinidad & Tobago, Grenada, Saint Lucia, Negara Persemakmuran Dominika, dan Saint Vincent & Grenadines./Bisnis-Istimewa
Mochammad Lutfie Wittoeng, Duta Besar RI untuk Venezuela merangkap Republik Trinidad & Tobago, Grenada, Saint Lucia, Negara Persemakmuran Dominika, dan Saint Vincent & Grenadines./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com,  JAKARTA – Hubungan Diplomatik Indonesia dan Venezuela yang sudah terjalin lama membuat kedekatan kedua negara semakin erat. Berbagai peluang kerja sama pun terus dijajaki. Untuk menggali strategi peningkatan kerja sama, Bisnis mewawancarai Mochammad Luthfie Witto’eng, Duta Besar RI untuk Venezuela merangkap Republik Trinidad & Tobago, Grenada, Saint Lucia, Negara Persemakmuran Dominika, dan Saint Vincent & Grenadines. Berikut petikannya:

Bagaimana perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan Venezuela sejauh ini?

Hubungan Indonesia dengan Venezuela sangat baik yang ditandai dengan adanya kerja sama di segala bidang. Sebagai contoh, Indonesia dan Venezuela saling memberikan dukungan di forum internasional, yang terakhir adalah dukungan Venezuela kepada Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019—2020.

Selain itu, Venezuela juga memberikan bantuan pada saat bencana tsunami di Aceh dengan mendirikan sekolah Politeknik Indonesia Venezuela.

Adapun kerja sama lain yaitu adanya program beasiswa Darmasiswa dan FamTrip (Familirization Trip) dari Pemerintah Indonesia kepada mahasiswa Venezuela dan negara

akreditas lainnya.

Sebagai duta besar, apa visi dan misi Anda untuk memperkuat hubungan kedua negara?

Sebagai Dubes RI, tentu mengacu pada visi misi pemerintah. Adapun, KBRI Caracas memiliki visi yaitu mewujudkan kepentingan nasional melalui diplomasi total pada perwakilan RI di Caracas, Venezuela.

Sementara itu, misi KBRI Caracas adalah memperkuat peran perwakilan RI dalam memajukan kepentingan nasional dan meningkatkan kapasitas perwakilan RI yang mumpuni. Ini dilakukan dalam mendukung misi diplomasi di negara akreditasi yaitu Venezuela, Trinidad & Tobago, Saint Vincent & Grenadines, Saint Lucia, Grenada dan Persemakmuran Dominika.

Bagaimana strategi Anda mendekati elite pejabat, pengusaha, atau masyarakat di Venezuela?

Semua duta besar akan menyerahkan surat-surat kepercayaan dari presiden kepada pimpinan negara akreditasi. Saya juga telah menyerahkan surat-surat kepercayaan tersebut kepada presiden Venezuela dan tentu kepada seluruh kepala negara negara akreditasi lainnya.

Pertemuan dengan para pimpinan negara akreditasi ini saya manfaatkan untuk menyampaikan program–program dan potensi kerja sama ke depan kedua negara.

Pada saat kunjungan ke negara akreditasi, saya juga mengagendakan pertemuan dengan pejabat–pejabat dari instansi dan pemangku kepentingan terkait, seperti menlu, menteri pariwisata, menteri pertahanan, kalangan pengusaha serta akademisi guna melakukan komunikasi dalam meningkatkan kerja sama.

Indonesia juga memiliki Konsul Kehormatan di Trinidad dan Tobago yang selama ini telah banyak membantu menjembatani pengusaha-pengusaha Trinidad dan Tobago dengan KBRI maupun pengusaha Indonesia.

KBRI juga melakukan berbagai cara untuk bersinergi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan negara akreditasi.

Adakah tugas khusus yang diamanatkan pemerintah kepada Anda sebagai dubes?

Tugas penting yang diamanatkan kepada kami para dubes dan seluruh perwakilan RI adalah menjalankannya amanat konstitusi dan arahan Presiden.

Arahannya yaitu menjaga keutuhan NKRI, perlindungan dan pelayanan WNI dan BHI (badan hukum Indonesia), serta peningkatan kerja sama ekonomi. Secara mutlak, kami melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut.

Apakah isu perekonomian merupakan isu yang paling ditekankan pemerintah?

Tentu, salah satu yang giat dikerjakan adalah peningkatan kerja sama ekonomi. Presiden berpesan agar misi diplomatik/diplomat Indonesia harus menjadi marketer untuk memasarkan produk-produk Indonesia dalam rangka meningkatkan ekspor ke luar negeri.

Ini termasuk mencari peluang investasi masuk dari negara akreditasi ke Indonesia. Apalagi, pemerintah menetapkan bahwa Amerika Latin dan Karibia menjadi salah satu prioritas peningkatan pasar nontradisional bagi produk dan jasa Indonesia.

Bagaimana Anda melihat peluang hubungan kerja sama ini ke depannya?

Peluang kerja sama di bidang ekonomi, pariwisata, dan investasi sangat menarik. Begitu pula bidang kerja sama sosial dan budaya. Adanya program Darmasiswa yang memberikan peluang bagi pemuda Venezuela belajar budaya Indonesia memberikan dampak positif bagi peningkatan citra positif Indonesia di Venezuela.

Selain itu, Program Famtrip telah memberikan gambaran positif tentang pariwisata Indonesia sebagai destinasi baru para turis Venezuela untuk berkunjung ke Bali selain ke Miami sebagai tempat wisata utama turis Venezuela bahkan Amerika Latin secara keseluruhan.

Selama ini, nilai perdagangan Indonesia dan Venezuela terus menurun. Bagaimana strategi Anda untuk meningkatkan kerja sama perdagangan?

Pada awalnya kerja sama perdagangan kedua negara berjalan dengan baik. Namun, krisis ekonomi yang melanda Venezuela membuat nilai perdagangan menurun.

Langkah yang kami lakukan selanjutnya adalah tetap menggalang dan menjaga hubungan baik dengan pengusaha Venezuela. Hal ini bertujuan agar ketika kondisi ekonomi Venezuela membaik, kami sudah mempunyai jaringan-jaringan pengusaha untuk diajak bekerja sama.

Selain itu, benar adanya bahwa nilai perdagangan Indonesia-Venezuela menurun, tetapi selalu ada peluang yang dapat dimanfaatkan.

Sebagai contoh, hasil kegiatan business meeting pada awal tahun ini dan pertemuan-pertemuan intens dengan para pengusaha terdapat sekitar 10 orang calon peserta Trade Expo Indonesia 2018 dari Venezuela.

Sementara itu, 3 perusahaan antara lain Grupo SEEI, Super Mall Group, Aroa Metal dan Hospital Medical System c.a. serius menunjukkan keinginan ekspor dan investasi ke Indonesia, selain menghadiri TEI 2018 tadi.

Potensi bisnis apa saja yang bisa digarap pebisnis Indonesia di Venezuela atau sebaliknya?

Potensi bisnis Indonesia di sana ada di bidang industri pariwisata dan produk-produk kebutuhan dasar yang dibutuhkan Venezuela saat ini, seperti produk kertas dan bahan makanan. Adapun, peluang bagi pebisnis Venezuela di Indonesia cukup beragam, mulai dari industri pariwisata, tekstil maupun investasi bidang kesehatan dan infrastruktur.

Bagaimana Anda mendorong kerja sama badan usaha kedua negara?

Kami senantiasa bekerja sama dengan instansi terkait seperti Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan pameran tourism Venezuela setiap tahun yaitu FitVen (Feria Internacional de Turismo de Venezuela).

Kami juga melakukan pertemuan dengan kamar dagang serta pertemuan dan kunjungan langsung kepada pengusaha-pengusaha sebagai potential buyers dan investor bagi produk dan jasa Indonesia.

Satu hal terpenting adalah bagaimana mengumpulkan informasi terkait dengan potensi-potensi bisnis tersebut agar kemudian dapat disampaikan kepada pengusaha di kedua negara.

Adakah harapan tertentu yang disampaikan pebisnis Indonesia kepada Anda?

Pengusaha Indonesia dan Venezuela sama-sama mempunyai keinginan besar untuk berbisnis, tetapi terkendala kondisi ekonomi. Oleh karena itu, saat ini yang dapat dilakukan adalah tetap menyediakan informasi-informasi potensi bisnis baik di Indonesia

maupun Venezuela. Dengan demikian, ketika kondisi ekonomi membaik, bisnis kedua negara dapat terbangun kembali dengan baik.

Apa saja hal yang masih menjadi penghalang atau tantangan dalam bilateral ini?

Tidak ada penghalang yang berarti dalam hubungan bilateral Indonesia-Venezuela. Indonesia telah menerapkan bebas visa bagi semua jenis paspor Venezuela selama 30 hari.

Saat ini, pembebasan visa kunjungan bagi pemegang paspor biasa Indonesia ke Venezuela sedang dalam pembahasan. Sementara ini, bebas visa kunjungan ke Venezuela hanya berlaku bagi WNI pemegang paspor diplomatik dan dinas.

Di bidang sosial, dan budaya apa saja kerja sama yang ingin Anda tingkatkan?

Saat ini, KBRI Caracas aktif melakukan berbagai kegiatan kesenian seperti kelas membatik yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat seperti pengajar, akademisi budaya, dan dari kalangan diplomatik.

juga membina grup kesenian angklung beranggotakan masyarakat Venezuela yang rutin mempelajari dan menampilkan berbagai lagu tradisional dari Indonesia maupun Venezuela pada berbagai kegiatan yang diselenggarakan KBRI maupun sekolah-sekolah.

KBRI Caracas juga memiliki grup tari profesional Indo-Vez beranggotakan masyarakat Venezuela yang dilatih oleh WNI. KBRI Caracas juga beberapa kali mengadakan kelas Bahasa Indonesia serta festival kuliner nusantara yang disambut antusias oleh masyarakat Venezuela.

Hal ini akan membangun kedekatan emosional yang akan terus melekat pada diri masyarakat Venezuela. Hal ini, ke depannya, perlu ditingkatkan agar lebih banyak masyarakat Venezuela yang mengenal dan bahkan mencintai budaya Indonesia.

Adakah pengalaman menarik selama Anda mengemban tugas sebagai Dubes RI untuk Venezuela?

Salah satunya ketika pada 16 September 2017, KBRI Caracas melaksanakan proses evakuasi terhadap 7orang WNI korban Badai Irma di British Virgin Islands.

Pelaksanaan proses evakuasi yang dipimpin langsung oleh Dubes RI Caracas berjalan dengan baik dan lancar. Ketujuh WNI tersebut akhirnya tiba dengan selamat di Indonesia pada 19 September 2017.

Proses evakuasi ini sendiri dapat terlaksana atas koordinasi dan kerja sama yang baik dengan semua pihak, termasuk Kemlu Venezuela.

Kemenlu mendorong Dubes untuk lebih memanfaatkan teknologi digital dan menerapkan diplomasi zaman now. Bagaimana strategi Anda?

Tidak bisa dipungkiri bahwa sosial media telah menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. Lebih banyak orang menghabiskan waktu membuka Facebook, Twitter, Instagram, dan sebagainya daripada menonton TV apalagi membaca surat kabar.

Oleh karena itu, KBRI Caracas saat ini telah memiliki beberapa akun sosial media yang digunakan untuk mendiseminasikan berbagai informasi terkait dengan kegiatan KBRI, peraturan-peraturan penting, dan hal lainnya terkait dengan negara akreditasi kepada masyarakat Indonesia maupun sebaliknya.

*) Artikel dimuat di koran cetak Bisnis Indonesia edisi Selasa (14/8/2018)

Halaman Selanjutnya
Tertib Mengantre

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper