Bisnis.com, JAKARTA – Tanah longsor terjadi di Thailand bagian utara pada Sabtu (28/7/2018), dipicu hujan lebat yang turun berhari-hari, mengakibatkan sedikitnya tujuh orang tewas dan satu hilang.
Prasit Dussadeewong, petugas keamanan lokal, mengatakan seluruh korban menghuni wilayah pegunungan di Distrik Bo Kluea, Provinsi Nan. Bencana tersebut juga merusak rumah-rumah dan jalan.
"Longsor ini disebabkan hujan lebat yang terjadi sekitar 2 pekan. Kami telah memperingatkan warga mengenai potensi tanah longsor, tetapi kami tidak memperkirakan sebesar ini," ungkapnya.
Bencana tanah longsor dan banjir sering terjadi di Thailand pada Mei hingga November, saat musim hujan tiba.
Sebelumnya, bencana alam besar pernah terjadi di Negeri Gajah Putih tersebut, yaitu banjir bandang pada Maret 2011.
Bencana ini menelan korban jiwa 900 orang dan menyebabkan penurunan industri dan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Banjir bandang terjadi di wilayah Chumphon, Surat Thani, Nakhon Si Thammarat, Songkhla, Pattalung, Narahiwat, Yala, Trang, Phang Nga, Krabi, dan Satun.
Tanah longsor dan banjir lumpur juga terjadi di Chumphon, Surat Thani, Trang, dan Krabi. Pada akhir Maret 2011, sebanyak 20 orang dilaporkan meninggal dunia dan sekitar 842.324 orang terdampak bencana ini.
Palang Merah Thailand memberikan bantuan berupa 21.006 paket obat-obatan/pertolongan pertama pada kecelakaan, 238.800 botol minum, 18.045 paket makanan siap saji, dan bantuan evakuasi. Total dana yang dikeluarkan untuk program bantuan atas bencana tersebut 22,73 juta baht.