Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Acara MUI, Presiden Jokowi Singgung Chairul Tanjung

Presiden Joko Widodo menyinggung secara singkat sosok pengusaha Chairul Tanjung di acara peletakan batu pertama pembangunan Menara Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Raya Hankam, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jakarta, pada Kamis (26/7/2018).
Chairman CT Corp Chairul Tanjung menunjukkan maket Super Blok TransPark Juanda Bekasi, usai pemancangan tiang pertama, di Bekasi , Jawa Barat, Jumat (3/11)./ANTARA-Audy Alwi
Chairman CT Corp Chairul Tanjung menunjukkan maket Super Blok TransPark Juanda Bekasi, usai pemancangan tiang pertama, di Bekasi , Jawa Barat, Jumat (3/11)./ANTARA-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA--- Presiden Joko Widodo menyinggung secara singkat sosok pengusaha Chairul Tanjung di acara peletakan batu pertama pembangunan Menara Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Raya Hankam, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jakarta, pada Kamis (26/7/2018).

Acara peletakan batu pertama itu dihadiri oleh Presiden dan sejumlah pejabat pemerintahan seperti Menteri Agama Lukman Hakim, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan sebagainya. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pengusaha seperti Chairul Tanjung dan Soetrisno Bachir.

Sebelum Presiden menyampaikan kata sambutan, sejumlah orang dipanggil naik ke atas panggung untuk diberikan sertifikat. Orang yang dipanggil ke atas panggung itu tidak termasuk CT, panggilan akrab Chairul. Tidak lama kemudian, saat menyampaikan pidato, Presiden menyinggung nama CT.

"Karena tadi yang naik panggung baru 5 (orang), pak CT belum naik ke panggung. Beliau ini kan baru saja saya baca tadi pagi masuk dalam lima besar orang terkaya di Indonesia. Jadi, tolong Pak Kiai nanti dilaporkan Pak CT nyumbangnya berapa, wakafnya berapa, dana wakafnya harus jelas. Belum yang lain-lain nanti akan saya tegor satu per satu," kata Presiden yang kemudian disambut tepuk tangan oleh para hadirin.

Seperti diketahui, sumber dana pembangunan Menara MUI ini berasal dari dana umat yang dikelola oleh Lembaga Wakaf MUI. Dana itu diharapkan berasal dari wakaf, infak, sedekah hingga skema reksadana syariah.

MUI menargetkan dapat melunasi bangunan senilai Rp600 miliar ini dalam waktu 5 tahun. Dengan demikian, MUI perlu mengumpulkan dana senilai Rp120 miliar setahun atau Rp10 miliar per bulan.

Presiden mengajak para hadirin untuk mendorong supaya pembangunan Menara MUI ini bisa cepat diselesaikan secepatnya dengan konsep dana wakaf.

"Meskipun saya juga bukan orang kaya, nanti sedikit-sedikit lah Pak Kiai, memberi semangat saja, tidak banyak, tapi memberikan semnagat agar Menara MUI benar-benar bisa diselesaikan dan MUI memiliki sendiri kantor besar yang ada di lokasi ini," kata Presiden tanpa memperjelas apa yang dimaksud dengan sedikit-sedikit itu.

Menara MUI itu akan dipakai untuk kegiatan bisnis produk halal, kuliner halal, bisnis syariah dan fashion Islami. MUI akan menggunakan 4 sampai 5 lantai untuk kantor sedangkan 12 lantai lainnya akan disewakan untuk perkantoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper