Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 12 JULI: Menunggu Akhir Tarik Ulur Aramco, Inggris Mendadak Pragmatis

Berita seputar rencana penawaran umum saham perdana(initial public offering/IPO) Saudi Aramco serta kelanjutan proses pembicaraan kesepakatan Brexit mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Kamis (12/7/2018).
Saudi Aramco/Reuters
Saudi Aramco/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Saudi Aramco serta kelanjutan proses pembicaraan kesepakatan Brexit mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Kamis (12/7/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Menunggu Akhir Tarik Ulur Aramco. Jika Apple Inc. sempat menempati urutan pertama perusahaan bernilai paling tinggi di dunia, sepertinya mahkota tersebut berpotensi beralih dan dikenakan oleh Saudi Arabian Oil Co. atau Saudi Aramco. Oleh karena itu, perbincangan terkait dengan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Aramco sejak tahun lalu, jika direalisasikan, bakal menjadi uji kebenaran dari nilai yang disebut-sebut Sang Pangeran. (Bisnis Indonesia)

AS Beri Rincian Daftar Produk China. Pemerintahan Donald Trump kembali dengan rencana pengenaan tarif tambahan untuk produk impor asal China senilai US$200 miliar dengan mengeluarkan daftar produk yang ditargetkan. Hal itu pun semakin memacu perang dagang yang diprediksi akan memukul konsumen AS. (Bisnis Indonesia)

Nokia Pasok ke China Mobile. Nokia Oyj menandatangani kesepakatan sebesar 1 miliar euro (US$1,17 miliar) untuk menyediakan perangkat dan layanan jaringan kepada China Mobile. Hal itu dilakukan seiring dengan niat perusahaan yang ingin menapakkan kaki di ekonomi terbesar kedua di dunia. (Bisnis Indonesia)

Inggris Mendadak Pragmatis. Hingga satu pekan lalu Inggris masih berkukuh mengenai kesepakatan-kesepakatan Brexit yang diinginkannya. Namun, pergolakan politik hingga memicu pengunduran diri dua menteri utama di kabinet Perdana Menteri (PM) Theresa May membuat negara ini berubah jadi pragmatis. (Investor Daily)

Deretan Produk China Jadi Sasaran Tarif Baru. Pemerintahan Amerika Serikat Donald Trump kembali menaikkan ketegangan perang dagang dengan China. Pada Selasa (10/7), AS menambah produk yang akan terkena tarif 10% senilai US$200 miliar. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper