Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas masyarakat Indonesia mempersepsikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin sebagai sosok pendamping ideal bagi bakal calon presiden petahana Joko Widodo agar tercipta pemerintahan yang kuat sepanjang 2019-2024.
Ma’ruf bertenger di tempat teratas daftar nama pemuka agama Islam yang layak menjadi calon wakil presiden buat tandem Jokowi. Elektabilitas Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu sebesar 21,0%, melebihi Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (17,2%), Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi (12,3%), dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. (9,55%).
Nama-nama tokoh tersebut muncul ketika Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menanyakan kepada respondennya gambaran ideal pemerintahan yang kuat bila Jokowi kembali memimpin negeri ini. Menurut responden, salah indikator kuatnya pemerintahan adalah bila presiden didukung oleh mayoritas pemuka agama berpengaruh.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengakui bahwa pendamping Jokowi dari kalangan pemuka agama Islam bisa mengikis isu primordial yang berpotensi menyerang mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Namun, tidak semua tokoh Islam dapat mengerek elektabilitas Jokowi, terlebih bila figur cawapres lebih dikenal dekat dengan kelompok oposan.
Dia mencontohkan Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) awalnya dianggap bagian dari poros bakal calon presiden Prabowo Subianto. Kendati TGB telah beralih menjadi pro-Jokowi, suara simpatisannya diprediksi tak ikut bergeser, kecuali di NTB.
“Menurut saya lebih nyaman Pak Jokowi ambil dari orang NU,” kata Ray kepada Bisni Selasa (10/7/2018).
Dari empat tokoh agama yang masuk survei LSI, hanya Ma’ruf Amin dan Mahfud M.D. yang berasal dari kalangan nahdliyin. Adapun, Din Syamsuddin merupakan tokoh Muhammadiyah, sedangkan TGB adalah pentolan Nahdlatul Wathan (NW).
Survei digelar LSI sepanjang 28 Juni-5 Juli dengan mengambil sampel 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Marjin kesalahan dalam survei sebesar +/-2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.