Ketokohan dan Mesin Politik Parpol
Melihat fenomena yang terjadi di tiga kota tersebut, sangat terlihat peran ketokohan lebih menonjol ketimbang mesin politik parpol.
Artinya, kuantitas parpol dengan jumlah dukungan parpol yang melimpah, bisa saja dikalahkan oleh kualitas ketokohan seorang calon kepala daerah. Hal itulah yang terjadi di Kota Bengkulu dan Padang.
Lalu, bagaimana menjelaskannya kalau di Makassar seluruh parpol, yang notabene merupakan penghasil kader calon kepala daerah, dikalahkan oleh kotak kosong?
Apakah masyarakat antiparpol, atau tidak mau dipimpin oleh orang kepercayaan parpol, tentu persoalan itu juga perlu penjelasan lebih jauh. Pasalnya, Indonesia telah memilih cara demokrasi melalui pemilihan langsung untuk penentuan kepala daerah.
Lebih jauh lagi, Indonesia telah meninggalkan prinsip musyawarah untuk mufakat sebagaimana tercantum pada sila keempat Pancasila yang mengutamakan prinsip keterwakilan dalam urusan kerakyatan.