Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi dan Presiden World Bank Akan Blusukan Bareng

Presiden Joko Widodo akan menerima kunjungan kerja Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim di Istana Kepresidenan Bogor dan keduanya akan melakukan blusukan ke Desa Tangkil, Bogor, Rabu (4/7/2018).
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kedua kiri) bersama delegasi Bank Dunia bertemu dengan Presiden Joko Widodo (kedua kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kedua kiri) bersama delegasi Bank Dunia bertemu dengan Presiden Joko Widodo (kedua kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -  Presiden Joko Widodo akan menerima kunjungan kerja Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim di Istana Kepresidenan Bogor dan keduanya akan melakukan blusukan ke Desa Tangkil, Bogor, Rabu (4/7/2018).

Dijadwalkan, Presiden Jokowi akan menerima courtessy call Jim Yong Kim terlebih dahulu. Setelah blusukan bareng Jokowi, Presiden Bank Dunia juga rencananya bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan melakukan rapat bersama.

Kedatangan Kim, disinyalir juga untuk melihat kesiapan Indonesia menjelang Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018, di Bali, Oktober mendatang.

Dalam Spring Meeting IMF - World Bank 2018, Kim mengaku siap menyukseskan rapat tahunan tersebut.

"Dalam pertemuan tersebut, kami akan melangkah dalam sebuah proyek pengembangan sumber daya manusia. Disana kami akan merilis index seberapa besar negara-negara berinvestasi di sektor tersebut," katanya, saat itu.

Kunjungan kerja Presiden Bank Dunia ke Indonesia, menjadi yang kedua dalam dalam setahun terakhir. Tepat, Juli 2017, Kim telah bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.

Sebelumnya, Dewan Direksi Eksektuif Bank Dunia juga telah menyetujui pinjaman baru senilai US$300 juta yang akan mendukung pemerintah Indonesia melakukan reformasi untuk mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kehandalan logistik maritim.

Second Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) dibuat berdasar reformasi yang dicapai melalui Logistics DPL pertama yang disetujui pada November 2016 dan berusaha mengatasi beberapa hambatan dalam pergerakan barang di dalam dan keluar perbatasan Indonesia.

“Logistik maritim yang efisien penting bagi pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor manufaktur, pertanian dan jasa,” kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan Timor-Leste, dalam keterangan pers, Senin (2/7/2018) .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper