Kabar24.com, JAKARTA — Isu koalisi Partai Gerindra dan Partai Demokrat sempat menghangat ketika Ketua Tim Pemenangan Partai Gerindra Sandiaga Uno mengklaim mendapat pesan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melalui Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Saat itu, Sandiaga menyebut sikap Partai Demokrat yang kemungkinan akan bergabung untuk mendukung Prabowo Subianto pada kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Hal tersebut, sebelumnya dibantah Deputi Media Kogasma Partai Demokrat Putu Rudana Supadma dan menyayangkan sikap Sandiaga Uno yang mengklaim sepihak sikap dari Partai Demokrat.
Pasalnya, saat pertemuan Ketua Kogasma Partai Demokrat AHY dengan Sandiaga, tidak ada pesan apapun yang dititipkan dari SBY kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut. Khususnya, terkait sikap Demokrat untuk berkoalisi dengan Gerindra.
Kendati demikian Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan masih terbuka kemungkinan bagi kedua partai untuk berkoalisi.
“Menurut saya sampai dengan hari penutupan [pendaftaran] pasangan kandidat semua kemungkinan bisa terjadi. Tetapi kalau ingin kepastian politik maka pernyataan itu harus keluar dari Pak SBY dan Pak Prabowo karena tokoh kunci dan pimpinan partai yang menentukan arah koalisi,” katanya Rabu (20/6/2018).
Qodari mengatakan, sampai hari ini melihat kedua pimpinan partai itu masih kesulitan untuk bertemu. Dia menilai, masih ada ganjalan dari masing-masing pihak.
Dia pun mengatakan kecenderungan yang diperlihatkan kedua partai sampai saat ini adalah masih membangun jalan politik masing-masing.
“Yang saya lihat sekarang SBY mau bangun jalannya sendiri. Membangun koalisinya sendiri. Gerindra juga mau membangun jalan dan koalisinya sendiri,” tuturnya.