Kabar24. com, JAKARTA-- Sebagai penengah, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengaku sudah memprediksi Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump akan mengukir sejarah menghancurkan warisan Perang Dingin di Bumi dalam pertemuan di Singapura kemarin.
"Kesepakatan Sentosa 12 Juni akan tercatat sebagai peristiwa bersejarah yang membantu menghancurkan warisan Perang Dingin di Bumi," kata Moon dalam pernyataan yang diunggah dalam situs resmi kepresidenan Korsel sebagaimana dikutip CNN.com, Rabu (13/6).
Moon mengatakan bahwa dia sudah memprediksi keberhasilan pertemuan tersebut setelah bertemu langsung dengan Kim pada 26 Mei lalu dan menelepon Trump sehari sebelum KTT Korut dan AS digelar.
"Saya menyampaikan penghargaan tertinggi untuk keberanian kedua pemimpin, Presiden Trump dan Pemimpin Kim, yang tidak terpaku pada realita usang, tapi berani mengambil langkah menuju perubahan," tulis Moon.
Hasil kesepakatan yang diteken oleh Kim dan Trump dalam pertemuan di Singapura memang dianggap sebagai tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya Korut sepakat melakukan pelucutan senjata nuklir secara utuh.
Setelah penandatanganan kesepakatan tersebut, Trump pun mengungkapkan keinginannya untuk menarik pasukan militer AS dari Korsel, yang selama ini dianggap Korut mengancam kedaulatan negaranya.
Tak hanya itu, setelah bertemu dengan Kim, Trump juga mengatakan bahwa Perang Korea akan segera berakhir.
Berlangsung sejak 1950, perang tersebut berakhir pada 1953 hanya dengan perjanjian gencatan senjata sehingga sampai saat ini, Korut dan Korsel sebenarnya masih dalam status berperang.