Bisnis.com, JAKARTA—Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengakui aspirasi kader partainya untuk mendorong Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendampingi Joko Widodo pada pemilu presiden 2019 sangat kuat.
Seperti diketahui, Partai Golkar sendiri sudah memantapkan diri mendukung Presiden Joko Widodo untuk kembali mengikuti kontestasi politik pemilu presiden pada 2019.
“Cuma, ketum kita cukup bijak. Pertama penentuan wakil presiden itu hak prerogatif presiden, dan kedua juga beliau tidak ingin mendahului. Karena ini harus dibicarakan antar ketua umum koalisi yang mendukung Jokowi. Tapi aspirasi itu, dorongan untuk Pak Airlangga menjadi wakil presiden sangat kuat,” katanya dalam acara Silaturahmi Nasional DPP Partai Golkar dan DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia, Jumat (1/6).
Bahkan, dia mengklaim dukungan terhadap Airlangga sudah bulat dari 34 DPD provinsi di Indonesia.
Bulatnya dukungan terhadap Airlangga bukan tanpa alasan. Menurutnya, mengacu pada pemilu legislatif 2014 partainya menargetkan 60raihan suara dengan realisasi sekitar 54% .
Adapun pada pemilu kepala daerah serentak 2018 dia mengklaim peluang partainya lebih besar daripada kontestasi 2017 lalu.
“Salah satunya alasan itu. Apapun kenyataan itu mereka [DPD] sudah bekerja keras. Mereka minta agar mendorong Pak Ketum sebagai pendamping Jokowi. Saya pikir sangat logis menuntut seperti itu,” ujarnya.
Pengajuan nama Airlangga untuk mendampingi Joko Widodo pun menurutnya sebagai cara menjaga soliditas partai berlambang beringin itu.