Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Anti-Korupsi Malaysia melayangkan sejumlah pertanyaan kepada mantan Perdana Menteri Najib Razak dalam penyelidikan kasus 1MDB, sebagai upaya satuan tugas khusus tersebut untuk pemulihan aset negara.
Mohd Shukri Abdull, komisaris utama lembaga anti-korupsi yang dikenal sebagai MACC, mengatakan sedang mengumpulkan bukti dan memanggil dua saksi penting untuk menuntut SRC International, mantan unit usaha 1MDB. Mohd Shukri mengharapkan tuntutan akan segera diajukan segera.
Pemerintahan baru yang berkuasa di Malaysia melakukan langkah cepat untuk membuka kembali penyelidikan kasus dana investasi 1Malaysia Development Bhd, termasuk mencari tahu apakah Najib, yang pernah menjadi memimpin dewan penasehat 1MDB, terlibat dalam aliran dana yang menjadi masalah.
Pemerintah Malaysia juga menjangkau para penyelidik global yang telah menyelidiki dugaan penggelapan dan aktivitas pencucian uang dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Senin (21/5/2018), pemerintah mengumumkan bahwa satuan tugas baru yang terdiri dari beberapa orang yang terlibat dalam penyelidikan 1MDB sebelumnya akan memimpin penyelidikan terbaru.
Mantan Jaksa Agung Abdul Gani Patail dan mantan kepala komisi anti-korupsi Abu Kassim Mohamed memimpin satgas tersebut, bersama mantan deputi direktur kepolisian Abdul Hamid Bador dan Mohd Shukri.
Baca Juga
Melakukan Tindakan
Dilansir Bloomberg, satgas ini bertemu untuk pertama kalinya pada Selasa (22/5) dan akan fokus pada pengembalian dana dan aset, serta menuntut orang-orang yang terlibat dalam kasus 1MDB dengan sejumlah tuntutan, termasuk tuntutan pidana.
SRC International didirikan oleh 1MDB pada Januari 2011 dengan menggunakan dana hibah pemerintah senilai 15 juta ringgit dari total 20 juta ringgit yang disetujui, menurut ringkasan dari laporan auditor negara.
SRC menerima pinjaman 2 miliar ringgit dari dana pensiun Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan) pada bulan Agustus 2011, yang membawa jaminan negara 2,9 miliar ringgit untuk menutup bunga.
Kepemilikan SRC kemudian dipindahkan ke departemen keuangan Malaysia pada Februari 2012, sehingga menurunkan rasio gearing 1MDB menjadi 9,5 kali dari 12 kali, dan menghapus jaminan negara untuk 1MDB, menurut laporan tersebut.
Mohn Sukri mengatakan MACC berusaha keras untuk mendapatkan kerja sama dari negara-negara termasuk Uni Emirat Arab, Qatar dan Arab Saudi untuk mendapat pernyataan dari luar negeri, karena saat ini mereka hanya memiliki dokumen domestik.