Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahathir Bela Tindakan Penggeledahan Atas Aset Najib

PM Malaysia Mahathir Mohamad membela tindakan kepolisian yang menggeledeh rumah dan apartemen pribadi mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur secara berturut-turut mulai dari Rabu malam hingga Kamis.
Mahathir Mohamad, mantan PM Malaysia dan kandidat oposisi dari Pakatan Harapan (Alliance of Hope) dalam news conference setelah pemilihan umum  di Petaling Jaya, Malaysia, Kamis (10/5/2018)/REUTERS
Mahathir Mohamad, mantan PM Malaysia dan kandidat oposisi dari Pakatan Harapan (Alliance of Hope) dalam news conference setelah pemilihan umum di Petaling Jaya, Malaysia, Kamis (10/5/2018)/REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA—PM Malaysia Mahathir Mohamad membela tindakan kepolisian yang menggeledeh rumah dan apartemen pribadi mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur secara berturut-turut mulai dari Rabu malam hingga Kamis.

Mahathir mengatakan penggeledahan rumah pribadi mantan penguasa yang baru saja kalah dalam pemilu Rabu lalu (9/5) merupakan prosedur operasional standar. Menurutnya, kepolisian tentu memiliki alasan untuk mengambil tindakan.

"Saya pun tak dapat maklumat (pemberitahuan mengenai penggeledahan). Ini kerja kepolisian. Saya percaya serbuan (penggeledahan) dilakukan karena polisi mempunyai cukup alasan untuk melaksanakannya," kata Mahathir sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (17/5).

Hal itu disampaikannya kepada pers hari ini setelah mengikuti rapat Pakatan Harapan, aliansi partai-partai oposisi yang kini dipimpinnya dan yang berhasil menumbangkan koalisi Barisan Nasional.

Hingga kini pihak berwenang belum mengumumkan kasus yang dihadapi Najib Razak terkait dengan penggeledahan. Akan tetapi sejumlah laporan menyebutkan tindakan polisi itu berhubungan dengan penyelidikan terkait skandal korupsi di badan investasi negara Malaysia, 1MDB.

Najib Razak menerima dana US$681 juta lewat rekening pribadinya menjelang pemilihan umum Malaysia pada tahun 2013 lalu.

'Tanpa Pandangbulu'

Dalam kesimpulan penyelidikan, Jaksa Agung ketika itu, Mohamed Apandi Ali, mengatakan dana itu merupakan 'sumbangan pribadi' dari keluarga kerajaan Arab Saudi yang ditransfer antara akhir Maret dan awal April 2013.

Najib pun dinyatakan bebas dari tuduhan korupsi, namun sejumlah pihak memperkirakan dana itu berasal dari 1MDB yang didirikan oleh Najib Razak.

Mahathir berjanji untuk membuka kembali kasus itu dan kepolisian diberi mandat agar mengungkap semua pelanggaran hukum tanpa pandang bulu.

"Kita beri tugas kepada polisi untuk menyiasat semua kasus pidana tanpa memandang siapa yang terlibat dan terpulang kepada mereka yang menjalankan penyelidakan," ujar PM Mahathir.

Pernyataan Mahathir disampaikan ketika menjawab pertanyaan wartawan mengapa kepolisian tampak berlebihan ketika menggeledah rumah dan apartemen pribadi mantan PM Najib Razak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper