Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat siap untuk mengizinkan investasi di Korea Utara setelah memiliki bukti kuat denuklirisasi telah dilakukan oleh negara tersebut, ungkap dua pejabat keamanan nasional Presiden Donald Trump.
"Kami siap untuk membuka perdagangan dan investasi dengan Korea Utara secepat yang kami bisa," Penasihat Keamanan Nasional John Bolton dalam program "This Week" ABC News, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo melangkah lebih jauh dalam sebuah wawancara di CBS. Dia berbicara tentang potensi investasi AS di Korea Utara dari investor asal AS untuk membantu warga Korea Utara "mendapatkan peluang yang sangat layak mereka dapatkan."
Namun, sebelum adanya manfaat seperti itu, Bolton dan Pompeo mengatakan AS harus memiliki bukti bahwa proses denuklirisasi telah terjadi, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah.
Pernyataan tersebut muncul menjelang pertemuan bersejarah antara Trump dan Kim di Singapura pada 12 Juni mendatang yang mungkin membuka jalan bagi diktator Korea Utara tersebut untuk melucuti senjata nuklirnya. Ini akan menjadi pertama kalinya seorang presiden AS duduk bertemu pemimpin Korea Utara.
Kim diperkirakan akan mencari jalan keluar dari sanksi ekonomi berat sebagai ganti langkah untuk menutup program nuklirnya. AS telah menegaskan bahwa Pyongyang harus sepenuhnya meninggalkan program nuklirnya sebelum mengurangi "tekanan maksimum" sanksi dan isolasi diplomatik.
"Dia melihat peluang untuk melakukan terobosan, tetapi saya rasa dia terbuai atas hal ini," kata Bolton tentang Trump.
Pompeo mengatakan pada "Fox News Sunday" bahwa Korea Utara akan diizinkan mengakses modal AS di sektor swasta untuk proyek-proyek infrastruktur jika "denuklirisasi, yang dapat diverifikasi, dan tidak dapat dibatalkan" telah terjadi.
"Kami dapat menciptakan kondisi untuk kemakmuran ekonomi nyata bagi rakyat Korea Utara yang akan menyaingi ekonomi Korea Selatan," tambah Pompeo.