Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid mengharapkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tetap konsisten membela perjuangan Palestina setelah kembali berkuasa di negeri jiran tersebut.
“Beliau memang sangat menolak penjajahan Israel atas Palestina,” katanya usai Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Hidayat meyakini Mahathir dapat tampil ke panggung dunia untuk kembali menyuarakan pentingnya kemerdekaan Palestina. Saat ini, kata dia, masalah mendesak yang mesti dilawan adalah pengakuan sejumlah negara atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dengan pengakuan itu, negara Barat seperti Amerika Serikat berencana memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Langkah Negeri Paman Sam ditentang mayoritas negara di dunia, termasuk di lembaga multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena mengancam perdamaian Palestina-Israel.
Hidayat mengatakan Perdana Menteri Mahathir memiliki legitimasi kuat sebagai pembela Palestina karena terpilih lewat pemilihan umum demokratis. Dia pun mengajak masyarakat Malaysia mendorong pria berusia 92 tahun itu bergandengan tangan dengan negara lain guna mengakhiri pendudukan Israel.
“Saya berharap, walaupun sudah sepuh beliau tak kehilangan elan vital, spirit, dan idealisme untuk membela Palestina, Masjidil Aqsa, serta mengkritisi penjajahan Israel,” ujarnya.
Selama berkuasa dari 1981-2003, Mahathir dikenal sebagai salah satu pemimpin dunia yang vokal atas penjajahan Israel atas Palestina.
Bahkan, dia sempat mempertanyakan peristiwa Holocaust karena dijadikan justifikasi bagi bangsa Yahudi untuk menduduki tanah Palestina. Atas sikapnya itu, Mahathir dijuluki salah satu tokoh anti-Semit oleh negara-negara Barat.
Kemarin, Mahathir dilantik lagi sebagai Perdana Menteri setelah meninggalkan kursi itu 15 tahun silam. Sehari sebelumnya, koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir berhasil memenangi kursi mayoritas parlemen sekaligus mengakhiri 60 tahun kekuasaan kelompok Barisan Nasional.