Bisnis.com, JAKARTA--Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa raja Yang Dipertuan Agong mengindikasikan akan memberikan pengampunan penuh kepada Anwar Ibrahim sehingga pejuang reformasi itu dapat segera kembali berpolitik setelah bebas dari bui.
"Berdasarkan diskusi kami, diskusi empat orang di antara kami dengan raja, raja mengindikasikan kepada salah satu dari kami, (Sekretaris Jenderal Partai DAP) Lim Guan Eng, bahwa dia berkeinginan mengampuni Anwar secepatnya," ujar Mahathir dalam jumpa pers di Kuala Lumpur, Jumat (11/5) sebagimana dikutip CNN.com.
Mahathir pun memastikan bahwa dia akan segera memulai proses permintaan pengampunan resmi untuk membebaskan Anwar yang dipenjara rezim Najib Razak atas kasus sodomi, tuduhan yang disebut bermotif politik.
"Pengampunan ini bersifat penuh sehingga berarti tidak hanya akan diampuni, tapi juga dibebaskan langsung setelah mendapatkan pengampunan," ucap Mahathir.
Perdana menteri tertua di dunia itu pun memastikan bahwa, "setelah itu, dia (Anwar) dapat langsung berpartisipasi dalam politik."
Kabar tersebut datang hanya berselang sehari setelah Mahathir dilantik sebagai perdana menteri Malaysia pada Kamis (10/5).
Baca Juga
Dalam perjanjian dengan koalisi penyokongnya, Pakatan Harapan, Mahathir menjadi perdana menteri interim dan akan memberikan tahtanya kepada Anwar setelah bebas dari penjara.
Pendiri koalisi Pakatan Harapan itu dijadwalkan bebas pada Juni mendatang.
Namun, berdasarkan konstitusi Malaysia, seorang narapidana tidak dapat berpartisipasi dalam politik hingga jangka waktu lima tahun setelah bebas, kecuali mendapatkan pengampunan dari raja.
Jika sudah mendapat pengampunan dari raja, pejuang reformasi Malaysia itu kemudian harus mengikuti pemilihan umum sela guna mendapatkan satu kursi di parlemen, syarat untuk menjadi seorang perdana menteri.