Bisnis.com, JAKARTA—Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan belum tentu Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih calon wakil presidennya berdasarkan hasil survei.
Pernyataan itu disampaikannya menyikapi sebuah hasil survei yang menempatkan nama Wakil Presiden Jusuf Kalla posisi teratas Cawapres pada Pemilu 2019.
"Wakil Presiden Jokowi tergantung Jokowi bukan hasil survie," ujar Lodewijk dalam acara duksui "Revolusi Industri 4" yang diselengarakan oleh Soksi di DPP Partai Golkar, Senin (7/5).
Dia merujuk kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan kembali jadi Presiden pada periode berikutnya. Akan tetapi SBY kala itu memilih wakilnya tidak berdasarkan hasil survei.
"Masa kita tidak mau melihat sejarah waktu SBY yang kedua kali maju, siapa yang dia pilih yang menjadi wakil Presiden. Masuk orang parpol bukan? Bukan. Artinya dia tidak membutuhkan itu (survie) Jokowi kaya gimana kita belum tau," katanya.
Akan tetapi dia menegaskan bahwa sampai saat ini partainya masih menginginkan Airlangga Hartanto menjadi pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019 terlepas dari hasil survei.
Baca Juga
"Masih (Airlangga) nsampai saat ini, belum ada perubahan," ujarnya. Sebelumya, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla paling banyak dipilih responden untuk kembali maju di Pilpres 2019 mendampingi Presiden Joko Widodo.
Terlepas masih ada perdebatan terkait bisa atau tidaknya Kalla kembali maju sebagai cawapres setelah dua kali menduduki posisi itu, dia dipilih 15,7% responden untuk mendampingi jokowi. Angka itu jauh lebih tinggi dari sejumlah calon wapres lainnya.