Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai mengkhawatirkan menjamurnya organisasi relawan Jokowi yang justru berafiliasi ke partai lain.
Anggota Komisi VI DPR yang juga politisi PDIP Darmadi Durianto mengatakan fenomena itu terlihat dengan munculnya kelompok relawan yang ternyata mereka bukan kader di PDIP. Padahal, ujarnya, seharusnya relawan itu tak perlu ada kalau kader partai politik bersikap proaktif untuk membentuk relawan Jokowi.
“Hal yang mengkhawatirkan adalah bahwa para relawan tersebut selama ini sudah memiliki basis data pemilih yang cukup banyak,” ujarnya.
Apalagi saat Pilkada DKI Jakarta mereka telah mengumpulkan banyak KTP dukungan. Beberapa kelompok relawan pendukung Jokowi yang ada di partai lain misalnya GoJo di Golkar dan ReJo di Partai Demokrat.
"Mereka kan punya data yang cukup lumayan banyak. Kita tahu kan mereka mampu mengumpulkan dukungan masyarakat yang cukup signifikan artinya itu bisa dijadikan modal bagi mereka untuk memetakan lumbung-lumbung suara mana yang dapat diraih untuk kepentingan parpolnya,” ujar Darmadi kepada wartawan, Senin (7/5/2018).
Dia melihat fenomena munculnya relawan itu arahnya hanya mendompleng nama Jokowi saja untuk kepentingan elektabilitas parpol mereka menjelang Pilpres dan Pileg 2019.
Baca Juga
Menurutnya, keberadaan mereka sedikit banyak bisa menggembosi elektabilitas PDIP. Pasalnya, di satu sisi mereka sedang berusaha mendompleng dan menaikkan elektabilitas parpolnya, namun tidak menaikkan elektabilitas Jokowi.
“Setahu saya kaya NasDem, Golkar juga ada relawannya. Terus terang ini jadi ke khawatiran kami (PDIP)," ujar Bendahara Megawati Institute itu.
Darmadi mengaku meski dalam beberapa survei suara PDIP bisa mencapai 27%, namun kalau fenomena itu berlanjut maka bukan tidak mungkin Jokowi bisa memenangkan pilpres, tapi PDIP tidak memenangkan pemilihan anggota legislatif.