Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duo F, Fahri Hamzah dan Fadli Zon, Masuk 10 Besar Top Influencer Isu Buruh

Duo F di parlemen, yakni Fahri Hamzah dan Fadli Zon masuk dalam daftar sepuluh besar top influencer terkait isu buruh dalam pemberitaan di media massa.
Fahri Hamzah dan Fadli Zon/Antara
Fahri Hamzah dan Fadli Zon/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Duo F di parlemen, yakni Fahri Hamzah dan Fadli Zon masuk dalam daftar sepuluh besar top influencer terkait isu buruh dalam pemberitaan di media massa.

Demikian disampaikan dalam siaran pers Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang terkait hasil riset bertajuk "Buruh Indonesia dalam Potret Media", diterima Rabu (2/5/2018).

Rustika menyebutkan, salah satu temuan menarik riset I2 adalah tampilnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah sebagai dua sosok politisi oposisi yang masuk dalam jajaran top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dalam posisi yang berseberangan dengan pemerintah.

"Di antaranya adalah ide Fadli Zon untuk membentuk Pansus mempertanyakan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang memberikan kemudahan bagi masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia," ujar Rustika.

Fadli Zon bertengger di posisi ke-6 top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dengan total pernyataan sebanyak 2.189 dikutip dari 554 berita. Sedangkan, Fahri Hamzah berada di posisi ke-8 dengan total pernyataan sebanyak 1,666 dari 501 berita.

Selain itu, dua politisi yang sedang bertarung di Pilkada Jawa Timur Saifullah Yusuf menduduki peringkat ke-9 dengan 1.242 pernyataan dan Khofifah Indar Parawansa menduduki posisi ke-19 dengan 712 pernyataan.

"Dalam jajaran10 nama, atau bahkan 20 nama terbanyak menyuarakan isu buruh di media, tak terdapat satu pun politisi dari barisan parpol pendukung pemerintah," kata Rustika.

Padahal, isu perburuhan, kata dia, termasuk isu Tenaga Kerja Asing (TKA) yang belakangan agak menghangat justru digunakan oleh kekuatan oposisi untuk mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebagai bagian dari kontestasi politik menuju Pilpres 2019, dalam pandangan Rustika, pro dan kontra terhadap kebijakan terkait buruh masih tergolong wajar. "Isu perburuhan memang rawan, namun sekaligus penting bagi upaya mendulang suara dukungan dalam Pilpres mendatang," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper