Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar kepada organisasi perempuan Fatayat NU untuk membantu memajukan dan membangun desa.
"Bisa anggaran Rp5 miliar, salah satu programnya Fatayat. Fatayat NU menjadi salah satu komponen bangsa yang besar juga, apalagi komitmennya membantu masyarakat desa," ujar Mendes Eko Putro Sandjojo melalui siaran pers, Jumat (27/4/2018).
Berbicara dalam Konbes XVI Fatayat NU di Swissbell Hotel, Ambon, Menteri Desa meminta ibu-ibu yang tergabung dalam Fatayat NU itu agar dapat melakukan pendampingan untuk pengelolaan dana desa dan pembangunan desa.
"Jadi kami [Kemendes] bantu untuk membuat pelatihan-pelatihanya buat Fatayat untuk menjadi trainer for the trainer untuk membantu supaya Fatayat bisa memberikan pelatihan," tuturnya.
Eko menjelaskan ada beberapa jenis pelatihan yang akan dberikan kepada ibu-ibu Fatayat sebelum melakukan pendampingan.
"Membangun desa-desa wisata, untuk membuat budidaya hidroponik. Saya minta Fatayat bisa diberikan pelatihan untuk bisa ternak ayam, tentu kita juga ada program tiap satu halaman kita kasih satu tanaman duren dan rambutan, jadi bisa mengelola prukades (produk unggulan kawasan pedesaan)," jelasnya.
Baca Juga
"Fatayat sudah siap untuk menjadi fasilitator daripada Kemendes," lanjutnya.
Selain Fatayat NU, Kemendes juga menganggarkan program pelatihan pendampingan pada semua komponen masyarakat. "GMIT, kerjasama dengan pesantren-pesantren, kita kerja sama gereja di Nias, kami kerjasama pondok-pondok pesantren. Jadi semua komponen masyarakat dilibatkan, organisasi pemuda kami libatkan."
Kegiatan Konbes XVI Fatayat NU dihadiri sebanyak 34 Pengurus Wilayah dan puluhan Pengurus Cabang dari seluruh Indonesia. Tema besar yang diusung Konbes XVI Fatayat NU adalah "Rejunivasi Gerakan Perempuan di Timur Indonesia".