Bisnis.com, DEPOK - Kepala Badan Nasional Penangggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengingatkan bahwa mahasiswa dan seluruh unsur perguruan tinggi menjadi target penyebaran paham radikal.
Ia mengingatkan, lingkungan akademis tidak sepenuhnya aman dari radikalisasi.
“Radikalisasi tidak menutup kemungkinan untuk menyasar ke lingkungan kampus, “ ujarnya, Senin (23/4/2018).
“Mahasiswa dan seluruh unsur perguruan tinggi menjadi sasaran radikalisme,” tambah Suhardi.
Suhardi berharap kampus bisa memunculkan konsep akademik yang secara sistematis mampu melawan radikalisme.
Konsep tersebut diharapkan dapat diselaraskan dengan pengembangan sumber daya menusia, kehidupan sosial, ekonomi dan budaya. Kampus, jelasnya, juga harus mampu menjadi benteng yang menangkal ideologi radikal dan terorisme.
Baca Juga
Suhardi menambahkan, pendekatan yang dilakukan BNPT terhadap lingkungan kampus adalah dengan melakukan identifikasi guna menetralisir lingkungan pendidikan tinggi dari paham radikal dan terorisme.
Hal itu disampaikan Suhardi di sela penandatanganan nota kesepahaman antara BNPT dan Universitas Indonesia, di Balai Sidang Universitas Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman dilanjutkan dengan kuliah umum yang juga dihadiri Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.
BNPT sudah mengunjungi beberapa universitas di Indonesia, di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sudirman (Unsud) Purwokerto, dan Sekolah TInggi Akuntansi Negara (STAN).
Selanjutnya, BNPT akan mengunjungi dua universitas di Padang, Sumatra Barat, yakni Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Andalas.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir berharap MoU antara BNPT dan UI akan menghasilkan kontribusi yang lebih baik untuk negara.
MoU tersebut menjadi pedoman dasar untuk melakukan kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan, pengkajian, penelitian, pengabdian , dan pengembangan kelembagaan dalam rangka penanggulangan terorisme.
