Bisnis.com, JAKARTA -- China menegaskan pernyataan Presiden Xi Jinping mengenai opsi penurunan tarif impor tidak ditujukan kepada AS.
Reuters melansir Kamis (12/4/2018), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan pernyataan Xi mengenai kebijakan untuk membuka perekonomian China dan menurunkan tarif impor untuk sejumlah produk termasuk mobil bukanlah bentuk pengakuan terhadap tuduhan AS.
Dia kembali menyatakan Beijing tidak segan untuk melawan AS jika sengketa dagang terus berlanjut.
Pernyataan Xi itu disampaikan pada Selasa (10/4) dan direspons oleh Presiden AS Donald Trump melalui akun Twitter-nya. Ketika itu, Trump menyatakan terima kasihnya kepada Xi.
Seperti diketahui, AS menuding China mencuri hak kekayaan intelektual dan rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan AS. Trump pun telah mengumumkan sejumlah rencana kenaikan tarif impor terhadap berbagai produk dari Negeri Panda.
Menurut Gao, Xi hanya menyampaikan strategi China secara garis besar untuk membuka diri terhadap perekonomian dunia. Pernyataan itu pun diklaim tak berkaitan dengan sengketa dagang dengan Negeri Paman Sam.
Baca Juga
Dia melanjutkan tidaklah masuk akal untuk menerapkan tarif yang sama dari dua pihak yang bertransaksi dan tidak ada permintaan tarif yang setara dalam hubungan bilateral di bawah regulasi WTO.
Gao menambahkan kedua negara belum pernah menggelar negosiasi apapun mengenai sengketa dagang ini. Dia menekankan pembahasan sengketa dagang ini tidak tergantung pada apakah China mau bernegosiasi dengan Washington, tapi mengenai ketulusan AS.
Pada Senin (9/4), Trump mengritik China karena mempertahankan tarif impor sebesar 25% untuk kendaraan bermotor dibandingkan bea masuk sebesar 2,5% yang diterapkan AS. Dia menyebut hubungan dagang dengan China bukanlah perdagangan bebas tapi perdagangan yang bodoh.