Kabar24.com, JAKARTA - Militer Rusia mengatakan sebanyak 1.100 pemberontak Suriah dan anggota keluarga mereka telah dievakuasi dari sebuah daerah yang sudah terkepung di pinggiran Damaskus dalam 24 jam terakhir.
Kota Douma adalah salah satu pusat pemberontakan paling awal terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad pada tahun 2011. Kota itu juga merupakan pusat bagi Tentara Islam, kelompok pemberontak terbesar di Ghouta di pinggiran timur Ibu Kota Suriah.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 24 bus dalam 24 jam telah membawa lebih dari 1.100 pemberontak dan keluarga mereka ke Suriah utara yang dikuasai oleh pemberontak. Evakuasi dimulai hari Senin (2/4/2018).
Kesepakatan yang terjadi antara kelompok itu dan militer Rusia merupakan akhir dari upaya selama seminggu oleh pemerintah Suriah untuk melakukan konsolidasi kontrolnya atas daerah-daerah pinggiran Ibu Kota itu.
Sementara itu, kelompok pejuang oposisi Suriah di wilayah urtara Damaskus telah diultimatum untuki mematuhi aturan pemerintah atau meninggalkan negara tersebut.
Rezim Suriah dan Rusia berupaya mengusir kantong oposisi terakhir di dekat Ibu Kota tersebut. Ultimatum atas pemberontak di Qalamoun bagian timur itu diputuskan setelah pertemuan antara seorang kolonel asal Rusia dengan seorang perugas intelijen dari Angkatan Udara Suriah, menurut juru bicara pemberontak Said Saif dari pasukan Martyr Ahmad Abdo sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (4/4/2018).
Baca Juga
Kawasan itu berada 40 kilometer dari Damaskus dan terpisah dari Ghouta Timur. Warga di wilayah tersebut kini bergerak menuju perbatasan Turki.
Presiden Bashar al-Assad dengan segala kekuatan militernya dan dibantu Rusia serta Iran kini juga tengah menggasak para pemberontak di wilayah barat Damaskus.