Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palestina vs Israel : PBB Prediksi Situasi di Gaza Memburuk

Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan kepada Dewan Keamanan pada Jumat (30/3/2018) bahwa situasi di Gaza mungkin memburuk dalam beberapa hari mendatang, dan menyerukan kepada warga sipil terutama anak-anak, agar waspada supaya tidak menjadi sasaran.
Warga Palestina membakar bendera Israel dan Amerika Serikat dalam sebuah demonstrasi terhadap niat Amerika Serikat memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem dan mengenali Yerusalem sebagai ibukota Israel, di Kota Gaza, Rabu (6/12/2017). /Reuters
Warga Palestina membakar bendera Israel dan Amerika Serikat dalam sebuah demonstrasi terhadap niat Amerika Serikat memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem dan mengenali Yerusalem sebagai ibukota Israel, di Kota Gaza, Rabu (6/12/2017). /Reuters

Kabar24.com, NEW YORK - Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan kepada Dewan Keamanan pada Jumat (30/3/2018) bahwa situasi di Gaza mungkin memburuk dalam beberapa hari mendatang, dan menyerukan kepada warga sipil terutama anak-anak, agar waspada supaya tidak menjadi sasaran.

Pada Jumat (30/3/2018), sedikitnya 16 orang Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka oleh pasukan Israel saat menghadang salah satu demonstrasi terbesar di Palestina dalam beberapa tahun terakhir di sepanjang perbatasan Israel-Gaza, kata para pejabat medis Gaza.

"Israel harus menegakkan tanggung jawabnya di bawah hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional. Kekuatan yang mematikan hanya boleh digunakan sebagai upaya terakhir saat setiap kematian yang ditimbulkan diselidiki oleh pihak berwenang dengan benar," kata Deputi Urusan Politik PBB Taye-Brook Zerihoun.

Dewan Keamanan akan melakukan pertemuan tertutup atas permintaan Kuwait. Namun 15 anggota dewan tersebut tidak dapat menyetujui untuk mengeluarkan pernyataan terkait situasi tersebut, kemudian para diplomat mengatakan Kuwait meminta agar pertemuan itu diadakan secara terbuka.

Diplomat AS Walter Miller mengatakan sangat disayangkan bahwa Israel, sekutu dekat AS, tidak dapat mengambil bagian dalam pertemuan hari Jumat karena liburan Paskah.

"Kami sangat sedih dengan hilangnya nyawa manusia pada hari ini. Kami mendesak mereka yang terlibat untuk mengambil langkah-langkah untuk menurunkan ketegangan dan mengurangi risiko bentrokan baru. Aktor jahat yang menggunakan protes sebagai kedok untuk menghasut kekerasan justru membahayakan nyawa yang tidak bersalah," kata Miller kepada dewan.

Puluhan ribu warga Palestina mendesak pemenuhan hak untuk pulang bagi para pengungsi ke wilayah asal mereka yang kini diduduki Israel, mereka berkumpul di sepanjanga 65 kilometer pagar perbatasan tempat tenda-tenda didirikan untuk aksi protes yang direncanakan berlangsung enam pekan menurut para pejabat setempat.

Sementara itu, Israel mengerahkan sebanyak 30.000 personel guna mengatasi demonstrasi tersebut.

Para keluarga membawa anak mereka ke perkemahan yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari barikade keamanan Israel dengan daerah kantung yang dikuasai Hamas.

Pihak militer Israel menyatakan pihaknya hanya menembak orang-orang yang berusaha melakukan sabotase pada pagar pengamanan perbatasan dan membakar ban serta melemparkan batu, sedikitnya dua agen Hamas tewas dalam peristiwa tersebut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper