Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi di Malang : Angkat Tinggi Sertifikat Tanahnya agar Tidak ada Pengibulan

Jokowi minta warga untuk menujukkan sertifikat tanah yang mereka terima dengan mengangkat tinggi-tingi agar diketahui khalayak luas bahwa sertifikat hak atas tanah yang sudah mereka terima tidak ada pengibulan dalam kegiatan penyerahan tersebut.
Presiden Jokowi bersama Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi (kanan), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil (kiri) dan Gubernur Jatim Soekarwo (belakang) di Kota Malang, Jatim, Rabu (28/3/2018)/Istimewa
Presiden Jokowi bersama Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi (kanan), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil (kiri) dan Gubernur Jatim Soekarwo (belakang) di Kota Malang, Jatim, Rabu (28/3/2018)/Istimewa

Kabar24.com, MALANG--Presiden Joko Widodo meminta warga untuk menujukkan sertifikat tanah yang mereka terima dengan mengangkat tinggi-tingi agar diketahui khalayak luas bahwa sertifikat hak atas tanah yang sudah mereka terima tidak ada pengibulan dalam kegiatan penyerahan tersebut.

"Bapak ibu sertifikatnya tolong diangkat tinggi-tinggi. Supaya kelihatan semuanya bahwa sertifikat sudah kita serahkan dan tidak ada pengibulan," kata Presiden di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3/2018).

Presiden menyerahkan secara simbolik kepada 12 orang penerima sertifikat di Malang, yakni Tutut Hariani, Rohman, Suliyono, Juliati, Syamsul Hadi yang berasal dari Kabupaten Malang.

Dengan diserahkannya sertifikat sebanyak 5.153 bidang dan diangkat ke atas, maka semua phak bisa melihat semuanya. Intinya, srtifikat telah diserahkan pemerintah kepada warga dan tidak ada pengibulan.

“Sertifikat sudah kita serahkan dan tidak ada pengibulan. Sertifikat sudah diserahkan kepada bapak ibu semua, jangan diturunkan coba kita hitung.”

Terkait alasan mengapa penyelesaian sertifkat dipercepat dengan target 2017 sebanyak 5 juta bidang, tahun ini 7 juta bidang, dan tahun depan 9 juta bidang karena kepemilikan sertifikat baru 52 juta bidang dari 126 juta.

“Separoh saja belum ada. Tiap tahun hanya dibagi hanya 500.000-600.000 bidang. Jika hal itu terjadi maka baru 160 tahun baru rampung,” katanya.

Dia menyampaikan, bahwa kerja menteri dengan target. Di Jatim, pada 2023 semuanya harus dirampungkan. “Pak Menteri kalau tidak mencapai target, bakal dicopot,” ujarnya.

Menurut Presiden, sertifikat penting agar tidak ada sengketa lahan antara masyarakat dengan tetangga, keluarga, bahkan dengan BUMN.

Sengketa tanah itu karena tidak ada pegangan hak hukum, yakni sertifikat yang merupakan tanda bukti hak kepemilikan atas tanah.

Dia berharap , sertifikat dimasukkan plastik, difoto copy, ditaruh di lemari. Kalau yang asli hilang, yang fotocopy bisa untuk mengurus sertifikat pengganti.

“Pegang sertifikat, biasanya pingin disekolahkan. ada yang iya, ada yang tidak. Untuk agunan ke bank, silahkan. tolong dihitung dulu, dikalkulasi, bisa mengangsur atau tidak,” katanya.

Jika harus diagunkan, maka Presiden meminta masyarakat memilih bank yang melaksanakan program KUR dengan bunga 7%.

“Tanah luas, pinjam Rp700 juta. Keliru, jika dipergunakan membeli mobil biar gagah, muter-muter kampung. Paling enam bulan, setelah gak bisa mencicil, diambil diler.”

Jika masyarakat meminjam dana di bank, maka dananya harus digunakan untuk a modal kerja dan modal investasi. Jangan untuk membeli barang mewah untuk kenikmatan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil mengatakan yang ada 5.153 penerima sertifikat dari Kab/kota malang dan kota batu yang diserahkan dalam kegiatan tersebut.

Dia mengakui, masih banyak tanah yang belum bersertifikat. “Seusai perintah Presiden, semua tanah tersertifikat. Di jatim 1,6 juta sertifikat tuntas tahun ini. Kami akan selesaikan seluruh tanah di Jatim 2023,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper