Bisnis.com, DENPASAR – Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara mengamani mesin ATM yang dipasang di beberapa lokasi pariwisata di Pulau Dewata kerap menjadi sasaran kejahatan, salah satunya pembobolan dengan teknik skimming.
Vice President Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara Hendra Wahyudi mengatakan selama ini kejahatan yang cukup marak menyerang mesin ATM yakni mulai dari pemecahan kaca hingga menyiramkan air keras ke layar touchscreen mesin.
Adapun tindak kejahatan yang baru saja menimpa mesin ATM Bank Mandiri yakni pada Februari 2018 lalu ketika salah satu mesin yang berada di mini market daerah Canggu disiram air keras. Dari sana, pihaknya melakukan penyelidikan hingga ditemukan adanya indikasi kejahatan berbeda pada mesin tersebut yakni pemasangan alat skimming pada ATM.
Dari sana penyelidikan kembali berlanjut, dengan mematikan alat skimming namun tetap manaruhnya di mesin.
Kemudian, bersama Kepolisian di Bali, Bank Mandiri terus melakukan pengintaian pada mesin ATM di lokasi tersebut. Selang beberapa hari yakni pada 9 Maret 2018, ada sekelompok orang yang akhirnya diketahui sebagai warga negara Turki melakukan kamuflase dengan membobol pintu penghubung alat belakang mesin ATM dengan tujuan mengambil alat skimming tersebut. Akhirnya kejahatan skimming pada mesin tersebut terungkap.
Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Polda Bali. Dari Polda Bali sendiri telah mengungkap adanya 12 nasabah yang dirugikan. Namun, sebaliknya pihak Bank Mandiri belum mengaku menemukan nasabah yang dirugikan. Bahkan data kerugian dari pemasangan alat skimming tersebut belum diketahui sama sekali.
"Gambarannya kira-kira memang ada dari beberapa warga asing dari Turki mulai mencoba mereka menggangu mesin ATM Mandiri khususnya di daerah wisata," katanya hari ini Kamis (22/3/2018).
Agus Santoso, E-Channel Operation Head Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara mengungkapkan selain di Canggu, beberapa kejahatan seperti penyiraman air keras maupun perusakan lainnya memang kerap menimpa ATM Bank Mandiri yakni sebuah mini market daerah Ungasan, ATM yang ada di Ubud hingga Kuta. Kejahatan semacam ini setidaknya bisa menimpa mesin ATM Bank Mandiri setiap bulannya.
"Air keras kayaknya dugaan kami pengalihan perhatian karena fokus ke pengerusakan ternyata skimming," katanya.
Menurutnya, Bank Mandiri saat ini tengah mempersiapkan antisipasi untuk mencegah kejahatan skimming maupun lainnya menyerang mesin ATM. Antisipasi itu berupa pengaplikasian sistem yang memungkinkan bekerja mematikan mesin ketika ada benda asing yang dipasang seperti alat skimming. Selain itu, PIN nasabah juga sudah dienkripsi agar tidak mudah terbaca pihak lain. Fisik mesin juga tidak luput dari perhatian dengan pemasangan casing dynabolt.
"Kita jamin aman [mesin ATM Bank Mandiri] karena yang tadi itu, kita udah melakukan pengamanan fisik dan sistem," katanya.