Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amien Rais VS Luhut Pandjaitan, JK: Nanti, Ujungnya Ada Perdamaian

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak meredam perang wacana antara politisi senior PAN Amien Rais dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan
Presiden Joko Widodo dalam acara penyerahan sertifikat tanah di Dome, Balikpapan, Kamis (13/7/2017)./Bisnis.com-Nadya Kurnia
Presiden Joko Widodo dalam acara penyerahan sertifikat tanah di Dome, Balikpapan, Kamis (13/7/2017)./Bisnis.com-Nadya Kurnia

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla melerai perang wacana antara politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Amien Rais VS Luhut Pandjaitan, JK: Nanti, Ujungnya Ada Perdamaian
Amien Rais VS Luhut Pandjaitan, JK: Nanti, Ujungnya Ada Perdamaian

Sebelumnya, tokoh reformasi Amien Rais menuding program sertifikasi tanah dari pemerintah sebagai pengibulan dan menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan angin segar bagi kebangkitan PK.

Hal itu mendapat respon keras Luhut dan melontarkan komentar mengetahui rekam jejak Amien dan tak segan mengungkap ‘dosa-dosanya’.

“Dalam hal ini kita sayangkan adanya aksi  tersebut, mari kita redam,” kata Jusuf Kalla atau JK setelah berbicara dalam acara “7th Southeast Asian Studies Symposium di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Kamis (22/3).

Terkait hal itu, JK pun menyajak semua komponen bangsa untuk menjaga persatuan. Sebelumnya, dalam acara tersebut dan juga saat diwawancarai wartawan, JK berbicara terkait perpecahan di negara kawasan Balkan dan Uni Soviet serta konflik di beberapa negara Asean seperti Myanmar, Thailand juga Filipina.

“Jaga  persatuan supaya tidak terjadi seperti yang digambarkan,” ujarnya.

Di sisi lain, JK menyebut perang wacana itu karena  ada aksi ada pula reaksi. Tapi kata dia, nanti ujungnya ada perdamaian.

“Saya kira  kalau tidak mengkritik itu bukan Pak Amien Rais. Kritiknya kadang-kadang luar biasa. Seperti reformasi, bagaimanapun, salah satu sumbangan kritikan yang keras. Tapi ujungnya nanti ada perdamaian,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper