Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Sebut Soal Indonesia Bubar 2030. Wapres JK : Itu Fiksi

Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia diramalkan bubar pada 2030.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia diramalkan bubar pada 2030.

Sebelumnya hal itu dinyatakan Prabowo dalam sebuah pidato yang videonya diunggah di akun media sosial partai berlambang kepala burung garuda tersebut. Prabowo mengutip hal itu berdasarkan kajian dari luar negeri.

Tapi, mantan menantu Presiden Indonesia kedua Soeharto tersebut tidak menyebut kajian tersebut berasal dari sumber mana.

Ditanyai terkait hal itu, Jusuf Kalla pun tertawa. Dia mengatakan hal itu sebagai fiksi. Sebabnya, hal itu pernah pula disampaikan Prabowo pada bedah buku berjudul "Nasionalisme, Sosialisme, dan Pragmatisme. Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo".

Acara tersebut berlangsung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada September 2013. Dalam kesempatan itu Prabowo membahas soal geopolitik dan ekonomi Tanah Air.

Dia pun saat berpidato mengeluarkan beberapa buku salah satunya novel fiksi ilmiah yang ditulis P.W Singer dan August Cole. Dalam buku itu diceritakan soal konflik global.

China diperkirakan akan menjadi negara super power mendepak Amerika Serikat, salah satunya melalui kebangkitan ekonomi. Indonesia diceritakan menjadi negara gagal dan terpecah seperti Uni Soviet.

“Tapi itu kan fiksi, apapun apabila kita tidak betul-betul menjaga persatuan bisa saja terjadi seperti di Balkan, di Rusia. Hal itu sering terjadi, perpecahan, karena itu saya beri peringatan untuk tetap bersatu dan mejaga persatuan,” ujar JK setelah berbicara dalam acara “7th Southeast Asian Studies Symposium di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Kamis (22/3/2018).

Dia pun mencontohkan, menjaga persatuan bisa dilakukan dengan mewujudkan pemilu yang aman. Seperti diketahui, pada pertengahan tahun ini akan digelar pilkada serentak dan tahun depan pemilu presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper