Bisnis.com, Wina -- University of Vienna (Universtät Wien), salah satu universitas tertua dan terbesar di Austria, membuka program kelas Bahasa Indonesia yang dimulai pada 14 Maret 2018.
Program yang diinisiasi KBRI Wina dengan didukung oleh Kementerian Kebudayaan RI tersebut terbuka bagi para mahasiswa dan staf University of Vienna. Saat ini, tersedia 3 kelas untuk pemula dan 1 kelas untuk tingkat lanjut (intermediate).
Pada tingkat pemula, pembelajaran akan difokuskan pada penguasaan Bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari. Sementara itu, kelas lanjutan akan fokus pada penguasaan tata bahasa dan pengembangan keterampilan membaca dan menulis.
Animo mahasiswa Austria untuk mempelajari Bahasa Indonesia ternyata sangat tinggi. Sejak diumumkan pada pertengahan Januari 2018, tercatat 96 orang mahasiswa tingkat sarjana dan pascasarjana telah mendaftarkan diri dalam program yang akan berlangsung selama 4 bulan tersebut.
Guna menunjang kesuksesan program, seorang tenaga pengajar telah didatangkan khusus dari Indonesia melalui program pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Penguasaan Bahasa Indonesia di kalangan akademisi Austria diperlukan tidak saja guna menunjang kerja sama riset dan pendidikan tinggi antar universitas kedua negara. Namun, seiring dengan pentingnya kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dalam percaturan ekonomi dunia, maka penguasaan Bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Austria akan semakin penting,” ujar Duta Besar RI untuk Republik Austria Darmansjah Djumala saat membuka secara program pengajaran Bahasa Indonesia tersebut, Selasa (13/03/2018) waktu setempat.
Menurut dia, melalui penguasaan bahasa, berbagai aspek kehidupan suatu bangsa termasuk tradisi dan kebudayaannya akan dapat dipahami lebih baik.
“Hal ini tentunya dapat menjadi bekal bagi generasi muda Austria untuk dapat berperan dalam penguatan hubungan kedua negara di berbagai bidang, termasuk memanfaatkan peningkatan di sektor investasi dan perdagangan,” tambah Darmansjah.
Pembukaan kelas Bahasa Indonesia juga dimeriahkan dengan acara pemotongan tumpeng oleh Duta Besar RI dan penampilan tarian tradisional Indonesia Lambang Sari dan Sonteng yang dibawakan oleh mahasiswa Indonesia di Austria.
Wakil Rektor University of Vienna Profesor Christa Schnabel menyatakan pihaknya menyambut baik inisiatif KBRI Wina terkait pembukaan kelas Bahasa Indonesia.
“Program tersebut akan bermanfaat untuk menjadi bekal bagi para mahasiswa yang tertarik dengan kajian regional,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Antropologi Sosial dan Budaya University of Vienna Prof. Dr. Peter Schweizer menyebutkan bahwa program bahasa asing, khususnya Bahasa Indonesia, merupakan alat penunjang bagi para mahasiswa, khususnya yang mempelajari bidang Antropologi Sosial, untuk dapat lebih memahami konteks lokal subyek yang mereka pelajari.
Tenaga pengajar pada program BIPA di University of Vienna Paulina Chandrasari Kusuma mengharapkan penyelenggaraan program bahasa Indonesia ini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa Austria untuk mengenal lebih dalam mengenai Indonesia, khususnya dalam hal bahasa dan budaya.
Paulina sebelumnya telah memiliki pengalaman mengajarkan Bahasa Indonesia di beberapa negara di Eropa dan saat ini masih menjabat sebagai sebagai Kepala Pusat Pelatihan Bahasa di Universitas Atma Jaya, Jakarta.
Program BIPA di Austria terselenggara atas kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, dan University of Vienna. Rencananya, program sejenis akan diperluas di universitas-universitas lainnya di wilayah Austria dan Slovenia dalam waktu dekat.
Di samping program pengajaran Bahasa Indonesia, KBRI Wina juga tengah menggarap pembukaan program musik tradisional Indonesia di universitas seni di Austria.