Kabar24.com, JAKARTA - Setelah kalah bersaing dengan Alibaba dan JD.Com di China, Amazon bertekad akan memenangi pasar e-commerce di India.
Direktur Utama Amazon.com Inc. Jeffrey P. Bezos menyebutkan telah menggelontorkan dana sebesar US$5,5 miliar untuk India.
Dia pun menunjuk Amit Agarwal, sebagai Kepala Perwakilan Amazon di Negeri Bollywood tersebut.
Seperti diketahui, Amit Argawal merupakan letnan kepercayaan Bezos yang besar di Mumbai.
Setelah hampir 15 tahun mengabdi di kantor pusat Amazon di Seattle, Agarwal kembali ke India pada 2013.
Dia dipercaya dan tengah berusaha keras mengadaptasikan Amazon agar sesuai dengan kondisi warga setempat.
Dia menghabiskan tahun-tahun pertamanya untuk meyakinkan masyarakat India bahwa e-commerce bukan lagi sekadar milik negara-negara besar seperti AS.
Perusahaan itu kini telah memiliki 150 pengguna terdaftar yang bisa berbelanja atas 160 juta barang yang ditawarkan oleh 300.000 penjual.
“Rasio perubahannya sangat luar biasa,” katanya, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (6/3/2018).
Sejauh ini, upaya tersebut masih sangat sulit. Hampir lima tahun sejak membuka bisnisnya di India, Amazon telah mengeluarkan dana jutaan dolar AS untuk bersaing dengan kompetitor lokal yang lebih mengenal medan, seperti Flipkart Online Services Pvt yang berbasis di Bangalore.
Adapun, India bukanlah suatu negara yang hanya sekadar "little India” yang mana masyarakat, budaya, dan bahasa tidak sehomogen di Amerika Serikat.
Menjual produk daring di kota-kota besar memang mudah. Tetapi tantangannya adalah di pedalaman India, yang mana masyarakat masih berusaha mengejar ketertinggalan teknologi, ponsel pintar baru saja diperkenalkan, dan koneksi internet yang masih lambat.
“Di Barat, transisi pembeli ke pemesanan daring bisa hanya melalui katalog pos. Sementara di India, kami membangun semuanya dari bawah,” kata Agarwal.
Agarwal menambahkan, lebih dari setengah investasi Amazon di India digunakan untuk membangun pos pengiriman, gudang, dan sejenisnya.
Amazon juga telah membangun jaringan pengiriman miliknya sendiri dengan mengerahkan pasukan pengirim barang yang dapat menerobos kemacetan parah dengan sepeda motor.
Amazon pun telah memiliki 41 pusat pengisian ulang, khususnya di daerah pedesaan, dan membuat program yang dinamakan I Have Space, yang terdiri dari 17.500 toko di 225 kota yang beroperasi sebagai gudang mini.
Meskipun mereka telah membangun infrastruktur logistik, Amazon juga mengajarkan masyarakat untuk berbelanja secara online.
Amazon telah bekerja sama dengan pemilik toko di sekitar, untuk memperlihatkan kepada pelanggan bagaimana cara kerja website, membantu mereka membandingkan produk dan harga, sehingga kemudian bisa memesan produk di toko daring.
“India sangat kompleks dan sekarang ini merupakan masa awal dari e-commerce, sehingga peritel daring tidak mampu menolak baik infrastruktur fisik maupun virtual,” kata Gautam Chhaochharia, Kepala Riset India di UBS Group AG.