Kabar24.com, JAKARTA—Kepulangan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan dari Singapura harus ditindaklanjuti dengan koordinasi yang serius dengan pihak kepolisian agar kasus penyerangan terhadapnya bisa segera diungkap dan diselesaikan.
“Kalau kita telusuri lebih dalam ini membutuhkan koordinasi yang serius antara Novel dengan Polri. Supaya proses identifikasi perkara lebih baik,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di kompleks parlemen, Kamis (22/2).
Seperti diketahui, siang tadi Novel sampai di gedung KPK. Novel di Singapura menjalani pengobatan dan pemulihan setelah mukanya disiram air keras yang mengakibatkan kerusakan salah satu matanya.
Novel dikenal sebagai penyidik senior di lembaga antirasuah tersebut yang memiliki integritas tinggi. Sebelumnya, pihak kepolisian masih sulit melacak penyerang Novel.
Kepolisian menilai pengungkapan kasus ini lebih sulit dibandingkan dengan menguak kasus terorisme. Salah satu sebabnya, penyerangan Novel bersifat hit and run.
Di sisi lain, kata mantan politisi PKS itu, pihaknya mengimbau Polri agar merekrut kembali Novel Baswedan ke dalam tubuh korps Bhayangkara.
“Kalau dia sudah tidak punya waktu karena usia pensiun paling tidak direkrut sebagai staf ahli. Sambil Novel diperkenalkan kembali tata cara kerja dan reformasi yang telah diselenggarakan Polri sehingga jarak antara KPK dan Polri tidak jauh seperti sekarang,” ujarnya.
Hal itu, dinilainya sebagai langkah konstruktif agar dapat menyatukan kedua lembaga negara penegak hukum itu. Sebabnya, Fahri menilai KPK dan Polri sering terjadi gesekan.