Kabar24.com, JAKARTA - Penyidik KPK Novel Baswedan tiba di gedung KPK Jakarta. Novel didampingi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dan Juru Bicara Febri Diansyah.
Novel tiba pada Kamis (22/2/2018) pukul 13.05 WIB mengenakan kaus putih, jaket hitam, celana biru dan masih mengenakankaca mata.
Ratusan pegawai KPK dan aktivis antikorupsi berpakaian putih ikut menyambut kedatangan Novel. Mantan Ketua KPK Abraham Samad juga sudah tiba di KPK untuk menyambut Novel.
Dokter yang merawat Novel di Singapura mengatakan bahwa Novel dapat menjalani rawat jalan pascaoperasi tambahan pada 13 Februari 2018 yaitu operasi penggantian jaringan selaput gusi yang menjadi implan di mata Novel Selanjutnya kontrol untuk pengobatan Novel akan dilakukan dalam waktu sekitar tiga pekan lagi.
Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya namun hingga saat 10 bulan 11 hari sejak penyerangan Novel, pelaku penyerangan belum juga ditemukan.
Presiden Joko Widodo mengatakan akan terus mengejar Kapolri untuk menemukan pelaku penyiraman.
"Saya akan terus kejar di Kapolri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapapun pelakunya. Akan kita kejar terus Polri," kata Presiden pada Selasa (20/2/2018).
Sejumlah pihak termasuk Novel juga mengusulkan untuk dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus itu tapi pembentukan TGPF belum juga dilakukan.
"Dan Polri juga sudah menyampaikan (kemajuan penyidikan), kalau Polri sudah 'gini' (menyerah) baru kita akan 'step' yang lain," kata Presiden sambil mengangkat kedua tangannya menunjukkan orang tanda menyerah.
Pihak Polri sudah memeriksa Novel sebagai saksi korban pada 14 Agustus 2017 di KBRI Singapura. Saat itu Novel juga didampingi oleh tim KPK termasuk Ketua KPK Agus Rahardjo dan tim penasihat hukumnya.
Selama Novel menjalani perawatan, polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman. Beberapa orang sempat diamankan karena diduga sebagai pelaku, tapi mereka kemudian dilepaskan karena tidak ada bukti.
Polda Metro Jaya sudah merilis dua sketsa wajah yang diduga kuat sebagai pelaku, namun belum ada hasil dari penyebaran sketsa wajah tersebut