Kabar24.com, JAKARTA - Sejumlah tentara bayaran asal Rusia dilaporkan tewas setelah pasukan AS melancarkan serangan udara terhadap pasukan pendukung rezim di Suriah pekan lalu, menurut laporan AS dan Rusia.
Jika perkiraan jumlah korban tewas terbanyak bisa dikonfirmasi oleh Rusia maka insiden itu termasuk perang paling mematikan sejak berakhirnya era perang dingin. Kejadian itu muncul ketika pasukan asing bertempur di Suriah untuk mempertahankan wilayah yang sebelumnya direbut kelompok ISIS.
Sejumlah sumber Rusia menyebut sebanyak 200 tentara Rusia diperkirakan tewas pada pertempuran Rabu hingga Kamis pekan lalu di sekitar wilayah Deir Ezzor. Saat itu pasukan yang loyal pada Bashar al-Assad berhadapan dengan pasukan oposisi Kurdi yang didukung oleh penasihat militer AS sebagaimana dikutip theguardian.com, Rabu (14/2/2018).
Sedangkan, The New York Times menyatakan pejabat Rusia dan Suriah memperkirakan puluhan pasukan Rusia tewas.
Komando Sentral AS menyatakan kemarin bahwa pasukan AS diserang dari sebuah tank. Serangan itu kemudian dibalas dengan serangan selama tiga jam dengan menggunakan sejumlah drone dan pesawat pengebom jenis B-52.
Satu unit pasukan penyerang berjumlah antara 300 sampai 500 tentara. Anggota pasukan udara AS, Jeffrey Harrigan mengatakan bahwa para penasihat militer AS ikut beroperasi di sejumlah pangkalan bersama unit pasukan Kurdi.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa dirinya ikut membalas serangan udara tersebut. Harrigan mengatakan bahwa serangan tiba-tiba itu tidak bisa dihindari sehingga pihaknya melakukan pembalasan untuk mempertahankan diri.