Bisnis.com, JAKARTA–Gerhana bulan total akan berdampak terjadinya gelombang pasang 1—1,4 meter di sejumlah titik pesisir pantai di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Musripan, Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Kabupaten Jember Jawa Timur, mengimbau masyarakat di kawasan pesisir utara Jawa Timur untuk mewaspadai dampak gerhana bulan yakni terjadinya pasang surut gelombang air laut.
"Bagi penduduk sekitar pantai diimbau untuk berhati-hati karena akan terjadi gelombang laut yang cukup signifikan akibat pasang surut air laut tersebut," ujarnya hari ini Selasa, seperti dilansir Antara.
Berdasarkan data BMKG, masyarakat diminta mewaspadai fenomena pasang air laut maksimum pada 30 Januari hingga 1 Februari 2018 yang dapat mencapai 1 meter hingga 1,4 meter dan surut minimum 1 meter hingga 1,1 meter di seluruh wilayah pesisir.
Selain di Jawa Timur, gelombang pasang juga terjadi di sejumlah titik di Pulau Jawa lainnya serta di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Berikut lokasi gelombang pasang tersebut.
Lokasi | Waktu |
Pesisir Sumatera Utara | 01.00-02.00 WIB (Kamis) |
Pesisir barat Sumatera Barat | 16.00-20.00 WIB |
Pesisir selatan Lampung | 18.00-21.00 WIB |
Pesisir utara Jakarta | 01.00-02.00 WIB (Kamis) |
Pesisir utara Jawa Tengah | 9.00-23.00 WIB |
Pesisr utara jawa Timur |
|
Pesisir Kalimantan Barat | 21.00-24.00 WIB |
Rabu malam (31/1/2018) akan terjadi gerhana bulan total yang dapat diamati di seluruh Indonesia pada malam hingga tengah malam dan gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga cahaya matahari tersebut tidak sampai ke bulan.
"Gerhana adalah peristiwa dinamika bulan, bumi dan matahari, sehingga dampak dari gerhana tersebut adalah terjadinya pasang surut gelombang air laut dan terjadinya bulan purnama," lanjut Musripan.
Gerhana bulan total pernah terjadi tahun 2000 dan akan kembali terjadi lagi pada tahun 2036, sehingga periode terjadinya gerhana bulan yakni 18 tahun sekali.