Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendorong pemberdayaan perempuan lewat pengembangan industri rumahan di sejumlah daerah.
Eko Novi Ariyanti, Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian PP dan PA mengatakan, program yang digulirkan sejak 2016 hingga 2017 ini telah membantu mengurangi kesenjangan yang dialami oleh pelaku industri rumahan dari kaum hawa.
"Sifatnya pengembangan ekonomi perempuan," katanya dalam diskusi bertajuk Ketahanan Ekonomi Perempuan di Gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak hari ini Jumat (26/1/2018).
Misalnya, di Cilegon, seorang ibu yang memiliki usaha bolu sudah berhasil menjual kuenya hingga keluar wilayahnya. Awalnya ibu itu hanya menjualnya di warung-warung sekitar tempat tinggalnya. Akan tetapi berkembang setelah dia mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari program ini.
Sebagai pilot project dipilih 14 kabupaten dan kota untuk melaksanakan pengembangan IR . Daerah-daerah tersebut antara lain, Kabupaten Cilegon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Wonosobo. Nantinya akan menjadi role model bagi pengembangan IR di daerah-daerah lain.
Adapun program yang diberikan berupa pemberian bantuan peralatan, pelatihan dan pendampingan, di mana kegiatan tersebut menghabiskan 80% dana anggarannya per kabupaten/kota. "Untuk 20% sisanya digunakan untuk proses-proses pemetaan, karena sebelum memberikan bantuan pemetaan ini sangat penting," katanya.