Bisnis.com, JAKARTA - Idrus Marham, yang memiliki tiga gelar dari pendidikan formal dan satu di antaranya doktor ilmu politik -–dari UGM dan lulus dengan predikat cumlaude—kini resmi menjadi Menteri Sosial, menggantikan Khofifah Indar Parawansa.
Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, pada 1962 dan suami dari mantan presenter Metro TV Ridro Ekasari, 28, pada kamis 4 Juni 2009, boleh jadi, orang yang cocok di posisi tersebut. Setikdanya, berdasarkan pengakuan yang muncul dari mulut pria jebolan Fakultas Syari'ah IAIN Alaudin Makassar yang resepsi pernikahannya dilaksanakan di Masjid Dian al Makhri, Jalan Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat yang biasa disebut Masjid Kubah Emas.
Idrus Marham, jebolan S2 Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo, Semarang, merasa Jokowi, Presiden Ke-7 Indonesia itu, cocok dengan dirinya, terutama dalam hal kerja. "Kecocokannya ya kerja. Kerja kerja kerja untuk rakyat. Itu kunci," katanya usai dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Selain itu, dan kali ini diakui sendiri oleh Presiden, yang menilai Sekjen Partai Golkar itu sebagai sosok yang paham dan menguasai kondisi di lapangan. Dia pun organisatoris, yang diawali saat menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sejak ia duduk di bangku SMP.
Namun, dia pun tidak menampik soal tak sedikit pula orang yang mempertanyakan kapasitasnya sebagai Menteri Sosial. “Biar, saya laksanakan aja dulu. Saya serahkan kepada rakyat untuk menilai,” tutur doktor ilmu politik dengan predikat cumlaude setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Demokrasi Setengah Hati; Studi Kasus Elite Politik di DPR RI 1999-2004”.
“Sejak kecil saya diajari saat saya pimpin ketua pemuda masjid, ketika kamu diberikan amanah, laksanakan amanah itu dan jangan merasa bisa sebelum melaksanakan," katanya.
Baca Juga
Pria yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk tiga periode berturut-turut yaitu 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014 untuk daerah pemilihan III Sulawesi Selatan, berjanji tidak ujung-ujug membuat program.
"Saya akan melakukan identifikasi sekaligus memahami kebijakan-kebijakan yang telah diambil Bu Khofifah. Saya, sekali lagi, akan banyak belajar dari Mbak Khofifah tentang langkah yang diambil," katanya.
Setelah melakukan akselerasi kerja, Idrus mengaku akan mengambil langkah kedua yakni menguatkan sinergi karena untuk mengentaskan kemiskinan sejatinya bukan semata tanggung jawab kementeriannya.
"Ini tanggung jawab bersama, bagaimana program yang lain bisa berjalan dan punya implikasi terhadap pengurangan kemiskinan," ucap Idrus.
Kini, mantan Ketua Panitia Khusus Hak Angket Bank Century itu harus melanjutkan pencapaian pemerintah yang hingga kini sudah mengurangi kemiskinan hingga 1,2 juta jiwa. "Selama 10 tahun ini dan baru kali ini turun, Insya Allah kerja, akselerasi kerja," ujarnya.