Bisnis.com, JAKARTA - Pengganti Khofifah Indar Parawansa di posisi Menteri Sosial diharapkan dapat cepat belajar dan mampu menjalankan tugasnya dengan efektif.
Direktur Penelitian Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) masih memiliki pekerjaan rumah, yakni bagaimana menyalurkan bantuan dengan efektif. Penyaluran bantuan tidak seluruhnya berupa bantuan dana, tapi bisa juga berupa pembukaan lapangan pekerjaan.
Dengan anggaran Kemensos sebesar Rp34 triliun untuk 2018, di mana sekitar 87% dialokasikan untuk bantuan sosial, Menteri Sosial (Mensos) yang baru memiliki tugas yang tidak ringan. "Eksekusinya harus lebih efektif karena dananya lebih besar. Apakah Mensos yang baru bisa langsung tune in? Ini tantangan besar karena banyak program pengentasan kemiskinan," paparnya kepada Bisnis, hari ini.
Meskipun pengalaman Idrus Marham tidak sebanyak pendahulunya dan kapasitasnya di sektor ini belum teruji, tapi Mensos baru diharapkan bisa cepat belajar.
Apalagi, dana bantuan sosial juga turut menjadi perhatian pelaku usaha yang berharap penyalurannya dapat membantu menggerakkan ekonomi dan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Sebagian besar anggaran Kemensos akan digunakan untuk program perlindungan dan jaminan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), serta penangangan fakir miskin yang di dalamnya mencakup program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).